Harga Minyak Menguat Imbas Trump Larang Ekspor Minyak dari Venezuela




Jakarta, CNN Indonesia

Harga gas dunia naik tipis pada Rabu (28/5) di tengah kekhawatiran atas risiko pasokan menyusul keputusan pemerintah AS yang melarang Chevron mengekspor minyak dari Venezuela.

Namun, ekspektasi akan meningkatnya produksi dari OPEC+ membatasi potensi kenaikan harga lebih lanjut.

Mengumpulkan Reutersharga minyak Brent naik 25 sen atau 0,4 persen menjadi US$64,34 according to barel. Senada, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 24 sen atau 0,4 persen ke stage US$61,13 according to barel.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Pemerintahan Presiden Donald Trump baru-baru ini mencabut lisensi sebelumnya dan mengeluarkan otorisasi baru yang mengizinkan Chevron mempertahankan asetnya di Venezuela, namun tanpa izin untuk mengekspor minyak atau memperluas operasinya.



Keputusan ini diperkirakan akan mengurangi pasokan minyak Venezuela ke pasar AS.

“Kehilangan pasokan minyak Venezuela dari Chevron akan membuat kilang minyak AS kekurangan pasokan dan semakin bergantung pada minyak mentah dari Timur Tengah kata Robert Rennie, Kepala Strategi Komoditas dan Karbon di Westpac.

Lisensi khusus untuk Chevron dan perusahaan asing lainnya dalam beberapa tahun ini menjadi penopang produksi minyak Venezuela yang terkena sanksi, mencapai sekitar 1 juta barel according to hari. Namun, langkah baru dari pemerintah AS ini mengancam stabilitas pasokan tersebut.

Meski demikian, kenaikan harga minyak tetap terbatas oleh antisipasi pasar terhadap keputusan OPEC+ yang diperkirakan akan meningkatkan produksi. Pertemuan OPEC+, dijadwalkan berlangsung pada Rabu ini.

“Pergerakan harga minyak masih relatif datar dalam beberapa sesi terakhir karena industri bersiap menghadapi potensi kelebihan pasokan pada paruh kedua tahun ini,” ujar Analis Pasar Senior Phillip Nova Priyanka Sachdeva.

Ia juga menambahkan bahwa ketidakpatuhan anggota OPEC terhadap kuota produksi serta kebijakan dagang Trump turut membebani permintaan international terhadap minyak.

Apalagi pada awal pekan lalu Trump menyampaikan sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap Rusia, yang dapat memicu gangguan tambahan dalam aliran energi international.

“Hal ini meningkatkan risiko sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, yang dapat mengganggu aliran energi dari negara tersebut,” ujar para analis komoditas ING.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *