Menkeu Harap Kehadiran Letjen Djaka Jadi Nilai Tambah Penegakan Hukum
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Sri Mulyani menyampaikan harapan khusus kepada Letjen (Purn) Djaka Budhi Utama yang baru saja dilantik sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menggantikan Askolani.
Sri Mulyani mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta Djaka membereskan kegiatan-kegiatan ilegal yang menjadi kewenangan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC).
“Bapak Presiden menyampaikan berkali-kali, terutama dari kegiatan ilegal atau menyalahi aturan harus dikoreksi,” kata Sri Mulyani pada pelantikan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/5).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Kehadiran Pak Djaka adalah nilai tambah untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan Kemenkeu untuk melakukan koordinasi yang jauh lebih baik dan efektif dengan berbagai aparat penegak hukum dan instansi-instansi lain,” imbuhnya.
Sri Mulyani juga berpesan agar Djaka bisa bekerja sama baik dengan Dirjen Pajak Bimo Wijayanto. Menurutnya, kerja sama dua unit itu diperlukan untuk mendongkrak pendapatan negara.
Dia juga menekankan pentingnya komunikasi Ditjen Bea dan Cukai dengan instansi negara lainnya. Sri Mulyani percaya Djaka bisa melakukannya.
“Untuk Dirjen Bea Cukai yang membutuhkan dukungan kementerian/lembaga lain di dalam tugas untuk tidak hanya menjaga penerimaan negara, namun menjaga industri dan perekonomian Indonesia,” ucapnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani melantik Djaka Budhi Utama yang baru saja dilantik sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Djaka menggantikan Askolani yang digeser ke dirjen perimbangan keuangan.
Penunjukan Djaka menimbulkan kritik di masyarakat. Dia tidak punya rekam jejak di birokrasi ekonomi. Latar belakang Djaka sebagai militer juga menjadi sorotan masyarakat.
“Saya melihat ini sebagai ambil alih militer dalam urusan sipil. Sangat tidak tepat penunjukkan Djaka sebagai Dirjen Bea Cukai. Urusan bea cukai bukan urusan militer, tapi kemudahan administrasi,” kata Direktur Ekonomi Heart of Financial and Regulation Research (Celios) Nailul Huda kepada Cnnindonesia.com, Jumat (23/5).
(SKT, DHF/PTA)