Badan Gizi Ungkap Biang Kerok Keracunan MBG




Jakarta, CNN Indonesia

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap penyebab kasus peracunan dalam program Makan Bergizi Free of charge (MBG) di berbagai daerah.

Penyebab keracunan itu di antaranya bahan baku yang tidak layak konsumsi.

“Jadi ada bahan baku yang tidak layak disajikan. Akhirnya sekarang kita tingkatkan bahan baku harus lebih selektif dan harus recent,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Rabu (21/5).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Penyebab lainnya, sambungnya, adalah waktu memasak dan penyiapan makanan yang berjarak terlalu lama dengan pengiriman makanan sehingga makanan menjadi basi. Kondisi ini terjadi di Sukoharjo, Bandung, dan Tasikmalaya.



Karena itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur umum diminta untuk memperpendek jarak waktu antara penyiapan makanan dengan pengiriman.

Selain itu, Dadan mengatakan pihaknya juga saat ini mewajibkan uji organoleptik (uji tampilan, aroma, rasa, dan tekstur) terhadap makanan sebelum dibagikan.

“Kami sampaikan sekarang bahwa jika rasa, aroma, atau teksturnya sudah berubah lebih baik makanan di-hold, tidak dibagikan, dan digantikan dengan makanan yang lain,” katanya.

Langkah lainnya yang dilakukan Badan Gizi yakni mengumpulkan penjamah makanan di SPPG setiap dua bulan sekali untuk dilatih sehingga pengetahuan dan keterampilannya meningkat. Pelatihan tersebut melibatkan Dinas Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hingga ahli gizi. Dengan begitu, diharapkan kasus keracunan bisa dicegah.

Dadan juga mengatakan jumlah penerima manfaat MBG telah mencapai 3,97 juta orang in step with 21 Mei 2025. Sedangkan jumlah SPPG telah mencapai 1.397 unit yang tersebar di seluruh provinsi.

“Dan masih akan bertambah di minggu depan kurang lebih akan bertambah 294 SPPG dengan estimasi tambahan penerima manfaat mencapai 882 ribu, sehingga general SPPG yang akan ada pada 29 Mei kurang lebih 1.691 sudah akan melayani 4,8 juta penerima manfaat,” kata Dadan.

“Jadi goal Pak Presiden akhir bulan (penerima manfaat) 4 juta, insyallah kita akan melampaui di 4,8 juta,” sambungnya.

[Gambas:Video CNN]

(FBY/PTA)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *