Gojek, Grasp Cs Bersuara soal Rencana Driving force Ojol Demo-Matikan Aplikasi
Jakarta, CNN Indonesia –
Perusahaan transportasi on-line merespons rencana 25 ribu orang pengemudi ojek online (pengemudi ojol) mematikan aplikasi saat aksi unjuk rasa besok.
Director of 2-Wheels & Logistics Grasp Indonesia Tyas Widyastuti meminta para pengguna tak khawatir. Dia menjamin pelayanan akan tetap berjalan.
“Enggak perlu khawatir juga, kalau seandainya memang kesulitan dapat driving force, sistem kita akan otomatis mengalokasikan ke mitra-mitra pengemudi lainnya,” kata Tyas saat berdiskusi dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Aroem Resto & Cafe Jakarta, Senin (19/5).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Tyas memahami ada kemungkinan keterlambatan penjemputan di sejumlah wilayah tempat aksi unjuk rasa. Namun, dia menyebut sebagian pengemudi tetap bekerja dan bisa melayani penumpang.
Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Catherine Hindra Sutjahyo merespons rencana 25 ribu ojol mematikan aplikasi dengan imbauan.
Dia juga memastikan GoTo menampung aspirasi para driving force. Hal itu dilakukan demi menjaga dampak dari aksi esok hari.
“Komunikasi interior kami akan terus kita galakkan sampai besok, jadi mudah-mudahan kami bisa menjaga dampaknya supaya bisa terjaga,” ujar Catherine.
Sementara itu, Govt Members of the family Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf meminta para driving force ojol bijaksana. Dia menghormati kebebasan berpendapat, tetapi mengingatkan ada penumpang-penumpang yang perlu dilayani.
“Maxim Indonesia sudah mengimbau para driver-driver dan mitra kami untuk bisa tetap menjalankan aktivitasnya dan menerima orderan guna untuk melayani konsumen-konsumen kita,” ujar Rafi.
Sementara itu, Trade Construction Consultant inDrive Ryan Rwanda meyakini aksi besok tak akan berdampak pada layanan inDrive. Menurutnya, selama ini para driving force ojol inDrive jarang ikut aksi unjuk rasa.
“Kalau di inDrive enggak ada pengaruh karena sangat minim dari driving force aktif kita yang aktif dalam pergerakan-pergerakan ini,” ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah asosiasi driving force ojol berencana melakukan aksi unjuk rasa besok. Salah satu bentuk aksi adalah mematikan aplikasi dan tidak melayani penumpang.
Sekitar 25 ribu orang driving force ojol disebut aka ikut demonstrasi itu. Mereka menuntut keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan driving force ojol.
(Def / agt)