Peringkat Utang AS Turun, Ini Biang Keroknya
Jakarta, CNN Indonesia –
Lembaga keuangan Moody’s memangkas peringkat Utang Amerika Serikat (AS) sebesar satu tingkat dari AAA ke Aa1 pada Jumat (16/5) waktu setempat.
Penurunan itu dilakukan seiring peningkatan proyeksi beban utang pemerintah AS dari 98 persen pada 2024 menjadi 134 persen pada 2035.
Dilansir Reuters, Minggu (18/5), Moody’s memperkirakan beban utang pemerintah AS diperkirakan naik US$36 triliun.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Proyeksi lonjakan utang tersebut dilakukan seiring dengan upaya Partai Republik, yang mengendalikan Senat dan DPR, menyetujui paket besar pemotongan pajak, kenaikan belanja, dan pengurangan jaring pengaman sosial.
Investor pun gelisah akan kepastian rencana paket “Giant Gorgeous Invoice” tersebut di tengah optimisme dari meredanya perang dagang.
“Penurunan peringkat Moody’s dapat membuat investor lebih berhati-hati. Pasar obligasi terus mencermati apa yang terjadi di Washington tahun ini,” ujar Kepala Strategi Pasar BMO Non-public Wealth Carol Schleif.
Penurunan peringkat utang AS sebelumnya telah dilakukan oleh Same old & Deficient’s (S&P) pada 2011 dan Fitch’s pada 2023.
Hal itu menyebabkan sektor publik dan swasta AS menanggung biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Sementara, Kepala Strategi Suku Bunga AS TD Securities Gennaldy Goldberg menilai pemangkasan peringkat tidak akan memicu penjualan sekuritas peringkat atas secara besar-besaran. Pasalnya, pasar sudah lebih dulu menyesuaikan setelah S&P menurunkan peringkat utang AS.
“Kami berharap hal itu (penurunan peringkat utang) akan memfokuskan kembali perhatian pasar pada kebijakan fiskal dan rancangan undang-undang yang saat ini sedang dinegosiasikan di Kongres,” ujar Goldberg.
(SFR)