Bisnis Haji Dongkrak Kinerja Financial institution Mega Syariah di Kuartal I 2025




Jakarta, CNN Indonesia

Syariah Mega Bank mencatat kinerja positif pada kuartal I 2025. Capaian ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperkuat ekosistem haji dan umrah di Indonesia.

Upaya Financial institution Mega Syariah dalam meningkatkan tabungan haji menjadi salah satu yang mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), khususnya melalui dana simpanan wadiah yang tumbuh 45 persen secara tahunan.

Kenaikan dana simpanan wadiah turut meningkatkan porsi dana murah (CASA) dari 29 persen pada Maret 2024 menjadi 33,3 persen (tahun ke tahun) pada Maret 2025. According to Maret 2025, DPK mencapai Rp 10,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen (yoy)

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Salah satu pendorong dana simpanan wadiah adalah produk Tabungan Haji IB yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam merencanakan keberangkatan haji reguler secara bertahap, sesuai prinsip syariah. Nasabah dapat menabung secara fleksibel dengan setoran awal yang ringan serta kemudahan akses melalui layanan virtual M-Syariah,” jelas Direktur Utama Financial institution Mega Syariah Yuwono Waluyo dalam keterangan resmi Rabu (14/5).



Selain melalui saluran virtual, Financial institution Mega Syariah juga memperluas penetrasi tabungan haji melalui pendekatan komunitas, termasuk ekosistem Islam. Di samping itu, ekosistem korporasi, baik nasabah maupun non nasabah, juga kami fokuskan agar dapat dengan mudah untuk memperoleh layanan tabungan Haji.

“Kami berupaya untuk menjadi mitra utama masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Komitmen ini sejalan dengan semangat ‘GenHajj – Haji untuk Semua’ yang diusung perusahaan, untuk membuka kesempatan dan mendorong kesiapan berhaji bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari Gen Z, Milenial, hingga Gen X,” ujar Yuwono.

Financial institution Mega Syariah juga memfasilitasi nasabah yang ingin berangkat ke tanah suci dengan waktu tunggu lebih singkat dari haji reguler melalui produk Flexi Mitra Mabrur.

Program ini merupakan pembiayaan tanpa agunan untuk kebutuhan jasa pengurusan pendaftaran porsi Haji Khusus melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) rekanan Financial institution Mega Syariah.

Hingga tiga bulan pertama 2025, pembiayaan Flexi Mitra Mabrur tumbuh lebih dari 40,9 persen dibandingkan Maret 2025 dan diperkirakan dapat berkontribusi sebesar lebih dari 8 persen terhadap general pembiayaan konsumer di 2025.

Sementara, general pembiayaan konsumer hingga Maret 2025 tercatat tumbuh lebih dari 38 persen dari Maret 2024 dan berkontribusi sekitar 5,59 persen terhadap general pembiayaan.

Adapun general pembiayaan Financial institution Mega Syariah mencapai Rp 8,65 triliun, meningkat 23,5 persen (yoy).

Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan tersebut, Financial institution Mega Syariah berhasil membukukan pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp320,8 miliar, tumbuh lebih dari 13,9 persen (yoy).

Kinerja positif ini turut mendorong pencapaian laba sebelum pajak sebesar Rp52,7 miliar.

“Berkat kemampuan financial institution dalam menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, in line with Maret 2025, general aset Financial institution Mega Syariah menembus angka Rp 17,4 triliun, tumbuh lebih dari 13,1 persen dari posisi Maret 2024 yang tercatat Rp15,4 triliun,” papar Yuwono.

Financial institution Mega Syariah juga berhasil menjaga kualitas aset dengan membukukan rasio pembiayaan bermasalah (Pembiayaan yang tidak berkinerja/ Npf) bruto sebesar 0,93 persen dan NPF internet sebesar 0,82 persen.

Capaian ini mencerminkan kualitas pembiayaan yang sangat baik karena berada jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan OJK, yaitu sebesar 5 persen.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *