10 Okay/L Penyumbang PNBP Terbesar in step with Kuartal I 2025




Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merinci 10 kementerian/lembaga (Okay/L) penyumbang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terbesar in step with kuartal I 2025.

Plh Dirjen Anggaran Kemenkeu Suahasil Nazara mengatakan general realisasi PNBP pada kuartal pertama ini adalah Rp115,9 triliun atau 22,6 persen dari goal. Khusus untuk PNBP Okay/L mencapai Rp29,7 triliun pada tiga bulan awal di 2025.

“Sepuluh Okay/L yang terbesar ini proporsinya kira-kira 71,7 persen dari (general) PNBP Okay/L (in step with kuartal I 2025),” ujar Suahasil dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (8/5).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“PNBP Okay/L adalah Rp29,7 triliun, 71,7 persennya ini ada di 10 kementerian (Okay/L) ini (ditambah PNBP bendahara umum negara/BUN). Jadi, cukup lumayan besar. Cukup penting Okay/L-Okay/L ini dalam konteks PNBP,” tegasnya.



Ini berasal dari PNBP Okay/L yang bersifat layanan senilai Rp25,45 triliun. Lalu, Rp4,32 triliun lainnya disumbang dari PNBP Okay/L non-layanan.

PNBP Okay/L masuk dalam kelompok penerimaan negara bukan pajak lainnya. Overall realisasi dari komponen PNBP lainnya adalah Rp37,2 triliun alias 29,1 persen dari goal APBN 2025.

Pada bahan paparan Suahasil, sumbangan PNBP tertinggi datang dari Kementerian Komunikasi dan Virtual (Komdigi) senilai Rp3,25 triliun atau porsinya 10,9 persen. Disusul Kementerian Perhubungan sebesar Rp3,16 triliun (10,6 persen) serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) senilai Rp2,22 triliun (7,4 persen).

Plh Dirjen Anggaran itu juga merinci rencana optimalisasi PNBP Okay/L melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Ada 4 Okay/L yang diklaim telah berbincang dengan Kemenkeu, yakni Kementerian Imipas, Kementerian Perhubungan; Kepolisian (Polri); dan Kementerian Lingkungan Hidup.

“Beberapa Okay/L melihat secara element PNBP yang dapat mereka kumpulkan. Empat kementerian (Okay/L) yang kami sudah mulai diskusi … Jenis PNBP-nya juga sedang dilihat, tapi kalau estimasi penerimaannya ya kaliber PNBP. Kaliber ratusan miliar (rupiah) sampai Rp1 triliun-Rp2 triliun,” beber Suahasil.

“Ini bukan tiba-tiba yang kemudian bisa menjadi terlalu besar, tapi moga-moga bisa meningkatkan PNBP kita ke depan,” tandasnya.

Realisasi PNBP in step with 31 Maret 2025 (Rp115,9 triliun dari goal APBN 2025 Rp513,6 triliun)

1. PNBP SDA migas Rp24,9 triliun (20,6 persen dari goal)
2. PNBP SDA non-migas Rp25,7 triliun (26,5 persen)
3. PNBP kekayaan negara dipisahkan (KND) alias dividen BUMN Rp10,88 triliun (12,1 persen)
4. PNBP lainnya Rp37,2 triliun (29,1 persen)
5. PNBP badan layanan umum (BLU) Rp17,1 triliun (21,9 persen)

10 Okay/L penyumbang PNBP Okay/L terbesar (general PNBP Okay/L Rp29,7 triliun in step with kuartal I 2025)

1. Komdigi Rp3,25 triliun (porsinya 10,9 persen)
2. Kemenhub Rp3,16 triliun (10,6 persen)
3. Kementerian Imipas Rp2,22 triliun (7,4 persen)
4. Polri Rp2,12 triliun (7,1 persen)
5. Kejaksaan Rp0,81 triliun (2,7 persen)
6. Kementerian ATR/BPN Rp0,80 triliun (2,7 persen)
7. Kementerian Agama Rp0,56 triliun (1,9 persen)
8. Kementerian Hukum Rp0,53 triliun (1,8 persen)
9. Kementerian Ketenagakerjaan Rp0,48 triliun (1,6 persen)
10. Kementerian Pertahanan Rp0,47 triliun (1,6 persen)

Sisanya dari PNBP Bendahara Umum Negara (BUN) senilai Rp6,95 triliun (23,4 persen)

[Gambas:Video CNN]

(SKT/SFR)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *