Penjualan Bunga Jelang Hari Ibu di AS Anjlok Gara-gara Tarif Trump




Jakarta, CNN Indonesia

Tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebabkan harga bunga naik dan penjualan menurun jelang perayaan hari Ibu di Negeri Paman Sam tersebut.

Allison Krivachek, pemilik toko bunga Hydrangea Bloom di Tiffin, Iowa, mengatakan kenaikan harga bunga berdampak langsung pada permintaan pelanggan.

“Kami harus menaikkan harga, dan itu jelas memengaruhi penjualan, yang sepenuhnya saya pahami,” ujarnya kepada Bisnis CNN, Minggu (11/5).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Orang-orang tidak lagi punya uang lebih seperti dulu,” imbuhnya lebih lanjut.



Menurut Kementerian Pertanian AS, sekitar 80 persen bunga potong yang dijual di AS diimpor dari Kolombia, Kanada, dan Ekuador. Mayoritas berasal dari Kolombia dan Ekuador, dua negara yang kini dikenakan tarif tambahan yang membuat produk mereka lebih mahal saat masuk ke pasar AS.

Survei LendingTree menunjukkan belanja konsumen untuk Hari Ibu tahun ini turun sebesar 14 persen. Hal tersebut seiring meningkatnya kekhawatiran ekonomi dan dampak tarif terhadap harga.

Information Biro Sensus AS mencatat AS mengimpor bunga potong senilai sekitar US$2,26 miliar atau setara Rp37,17 triliun (asumsi kurs Rp16.520 in line with dolar AS) pada 2024. Kolombia menyumbang 60 persen dari overall impor tersebut, diikuti Ekuador dengan 25 persen.

Debra Prinzing, pendiri Gradual Vegetation Society, mengatakan ketergantungan industri bunga AS pada impor sudah berlangsung lama.

“Saya tidak suka, tapi begitulah kenyataannya,” ujarnya.

Krivachek menyebut kenaikan harga tahun ini sebagai yang paling signifikan, dengan beberapa jenis bunga seperti lisianthus naik dua kali lipat, dan mawar mengalami kenaikan harga antara 10 hingga 50 persen dibanding tahun lalu.

Akibat lonjakan harga, Krivachek menaikkan harga rangkaian bunga Hari Ibu andalannya dari US$100 (Rp1,6 juta) menjadi US$125 (Rp2 juta). Meski berusaha menjaga transparansi kepada pelanggan, ia mengaku penjualannya turun sekitar 30 persen dibanding tahun lalu. Banyak pelanggan kini memilih membeli bunga potong untuk dirangkai sendiri.

Society of American Florists menyatakan pelaku industri bunga di seluruh AS sedang menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi terbaru, seperti yang pernah dilakukan saat pandemi dan gangguan rantai pasok sebelumnya.

“Meskipun tarif dan kenaikan biaya bukan perkembangan yang diharapkan, industri bunga memiliki ketahanan yang luar biasa,” kata asosiasi tersebut.

Untuk menyiasati kondisi, para florist kini memesan produk lebih awal, memperkuat relasi dengan petani dan distributor, serta merencanakan pembelian dengan lebih matang.

Krivachek juga mulai membeli lebih banyak bunga dari petani lokal, meskipun tetap harus mengimpor jenis bunga tertentu yang hanya tersedia dari Kolombia dan Ekuador.

[Gambas:Video CNN]

(OF/PTA)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *