Pilihan Instrumen Investasi Tahan Banting di Tengah Gejolak Dunia
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia –
Investasi menjadi salah satu cara bagi masyarakat untuk menyiapkan dana di masa depan.
Di tengah kondisi tak menentu dunia saat ini, seperti perang dagang hingga krisis ekonomi, berbagai pertimbangan diperlukan dalam berinvestasi.
Berikut instrumen yang tepat dari parah ahlinya atau perencana keuangan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk memulai investasi.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
1. Deposito dan Tabungan
Perencana Keuangan One Protect Consulting Budi Rahardjo mengatakan salah satu instrumen investasi yang paling aman saat gejolak dunia seperti saat ini adalah deposito dan tabungan karena nilai modalnya akan tetap terjaga meski ada sentimen negatif.
“Pada kedua instrumen ini modal dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) selama tingkat bunga pun dalam bunga penjaminan LPS,” ujar Budi kepada Cnnindonesia.com.
2. Obligasi
Menurut Budi, obligasi bisa jadi pilihan kedua setelah tabungan dan deposito. Tapi sebaiknya pilih yang tenornya tidak lama, misalnya hanya 1 tahun.
“Karena sudah menjelang jatuh pace dalam waktu dekat, maka instrumen ini dapat dijadikan pilihan dengan syarat dipegang hingga jangka waktu jatuh temponya,” ujarnya.
3. Tidak
Investasi dengan emas logam mulia juga bisa menjadi alternatif lain karena memiliki kecenderungan nilainya meningkat di saat gonjang ganjing ekonomi, seperti saat ini.
Namun, memang harus dipahami juga bahwa kenaikan emas saat ini terlalu cepat sehingga saat ekonomi membaik kemungkinan akan turun. Sehingga ini perlu dipertimbangkan lagi tujuan dan jangka waktu investasinya.
“Namun harus hati-hati juga bahwa apabila kondisi ekonomi sudah kemudian membaik, bukan tidak mungkin akhirnya harga emas akan terkoreksi karena investor mengalihkan investasinya ke instrumen lainnya yang memiliki prospek lebih baik,” jelasnya.
4. Valas
Budi mengatakan bahwa valuta asing (valas) bisa menjadi instrumen investasi yang dipertimbangkan. Pilihannya bisa, Swiss Franc (Swiss), USD (Amerika), dan Yen Jepang.
“Aset Protected Haven ini sebenarnya sebaiknya kita miliki sebagai bagian dari portofolio kita sebagai langkah diversifikasi menghadapi situasi yang dapat berubah-ubah,” imbuhnya.
5. Reksadana
Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho meyebutkan investasi reksadana bisa menjadi salah satu instrumen yang dipertimbangkan.
Namun, yang berbasis pasar uang ataupun pendapatan tetap karena risikonya rendah.
“Bila ingin investasi di reksadana saat ini kita bisa beli langsung secara on-line baik di platform milik perusahaan aset pengelolaan-nya ataupun lewat berbagai platform fintech yang menjadi agen penjualnya.,” kata Andi.
Selain itu, investasi reksadana juga banyak pilihan dan bisa diatur dengan strategi biaya dolar rata -rata.
“Di mana kita beli sedikit demi sedikit sesuai kemampuan kita. Yang penting konsisten tiap bulan misalnya, baik itu dalam kondisi harga unit sedang naik maupun sedang turun,” terangnya.
(SFR)