AHY Soal Pengelolaan Sampah jadi Energi: Harus Komprehensif
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (Aku) mengatakan perlu ada pendekatan dan inisiatif komprehensif menyoal penanganan sampah jadi energi.
Isu sampah jadi energi alias waste to power diakui AHY memang banyak yang tertarik. Namun dia menegaskan jangan sampai niat menjadikan sampai ke energi ini didasari pada motif bisnis semata.
“Walaupun saya juga paham bahwa bicara isu waste to power ini banyak sekali yang tertarik, tetapi jangan sampai hanya didasari pada motif bisnis. Tetapi harus menyeluruh bahwa ini in the beginning adalah masalah sampah ini dulu. Kita kurangi, kita reduksi,” kata AHY lewat siaran resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (26/4).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
AHY menyebut inisiatif yang sukses salah satunya PSEL Benowo, Surabaya. PSEL Benowo memang masih menggunakan teknologi gasifikasi yang dinilai kurang efektif ketimbang insinerator.
Tingkat efektivitas teknologi gasifikasi sebesar 40 persen, sedangkan insinerator hingga 80-90 persen.
“Tapi no less than ada yang lakukan, no less than itu bisa memberikan solusi,” imbuhnya.
Untuk mendorong inisiatif itu, AHY menyelenggarakan Center of attention Team Dialogue (FGD) Implementasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) bersama Pemerintah Daerah pada Rabu (23/4).
Dia berharap diskusi tidak berhenti di ruang FGD, tapi mampu melahirkan kebijakan konkret dan rekomendasi yang bisa diajukan ke Senayan.
“Saya juga berharap FGD ini bisa di-policy-kan. Tidak berhenti di ruangan ini, tetapi tolong Pak Rachmat juga bisa menghadirkan sebuah coverage paper, coverage advice. Yang pada akhirnya kita juga bisa kembali provide ini kepada Bapak Presiden. Jadi sekali lagi, ini serius. Ini pressing. Ini krisis. Mari kita satu-satu. Untuk bisa mengatasi krisis ini,” tutup Menko AHY.
(The/AGT)