Sri Mulyani Ungkap Aset Keuangan Dunia Lari dari AS ke Eropa
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan aset keuangan dunia saat ini lari dari Amerika Serikat (As) ke Eropa dan Jepang.
“Aliran modal dunia mengalami pergeseran dari Amerika Serikat ke negara dan aset yang dianggap aman atau Aset Protected Haven,” ungkapnya dalam Konferensi Pers KSSK secara digital, Kamis (24/4).
“Terutama (bergeser ke) aset keuangan di Eropa dan Jepang, serta ke komoditas emas,” beber Sri Mulyani.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Aliran modal yang keluar juga terjadi di negara-negara berkembang. Pada akhirnya, fenomena ini menimbulkan tekanan yang berujung pelemahan sejumlah mata uang.
Biang kerok larinya aset keuangan dari AS tak lain adalah kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden Donald Trump. Ia justru menilai tarif tinggi itu bakal berdampak negatif untuk pertumbuhan ekonomi Amerika.
Nasib serupa juga akan dialami China selaku negara yang melawan dengan menetapkan tarif balasan. Tiongkok selaku negara ekonomi kedua terbesar di dunia itu dihantam tarif sebesar 245 persen oleh AS.
“Kebijakan (tarif Trump) dan ketidakpastian tersebut telah mendorong perilaku chance aversion atau penghindaran risiko dari para pelaku usaha, termasuk pemilik modal,” tutur sang Bendahara Negara.
“Tentu, ini (perang tarif AS Vs China) akan menambah risiko dalam bentuk kenaikan inflasi dan pelemahan atau bahkan penurunan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat,” imbuhnya.
Gubernur Financial institution Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga memotret fenomena serupa. Ia melihat kebijakan tarif Trump melahirkan nafsu makan risiko yang sangat tinggi.
“Karenanya, para pelaku investor world memindahkan investasi portofolio-nya ke negara dan aset yang dianggap aman, Aset dan Negara Protected Haven,” jelasnya.
“Sehingga terjadi aliran modal yang keluar dari rising marketplace ke negara-negara yang dianggap aman, antara lain Eropa dan Jepang. Dan juga terhadap aset-aset yang dianggap aman, yaitu obligasi pemerintah dari Eropa dan Jepang, juga emas,” sambung Perry.
(SKT/SFR)