Jerman Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Jadi Nol Persen
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah Jerman memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2025 menjadi 0 persen.
Sebelumnya, pada Januari lalu, pemerintah setempat memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 0,3 persen pada tahun ini, menurut laporan harian ekonomi Jerman Handelsblatt, Selasa (22/4).
Jika ekonomi Jerman benar-benar stagnan sepanjang 2025, maka ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah negara tersebut tidak mengalami pertumbuhan selama tiga tahun berturut-turut.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Sementara itu, untuk 2026, pemerintah memperkirakan pertumbuhan akan berada “sekitar 1 persen”. Proyeksi ini sedikit lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya pada Januari, yakni 1,1 persen.
Menurut sumber pemerintah yang dikutip Handelsblatt, perkembangan ekonomi Jerman dalam delapan bulan tersisa tahun ini sangat sulit diprediksi, terutama karena kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.
Meskipun Trump baru-baru ini menangguhkan penerapan tarif tambahan bagi Uni Eropa, tarif dasar sebesar 10 persen untuk seluruh impor, termasuk tarif khusus untuk baja, aluminium, dan mobil, masih tetap diberlakukan.
Revisi proyeksi ekonomi ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni kebijakan tarif dan kinerja sektor usaha Jerman yang lebih buruk dari perkiraan.
Ketidakpastian mengenai langkah selanjutnya dari pemerintahan Trump telah mendorong perusahaan-perusahaan Jerman untuk menunda investasi lebih lanjut.
Pemerintah Jerman juga memperingatkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) bisa menjadi jauh lebih buruk jika Trump menaikkan tarif terhadap Uni Eropa menjadi 20 persen, sesuai rencana awalnya.
Perhitungan dari dua lembaga riset ekonomi ternama di Jerman, Ifo Institute di Munich dan Kiel Institute for the International Financial system, menunjukkan bahwa tarif penuh dapat menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 13 miliar euro Eropa atau setara Rp250,31 triliun (asumsi kurs Rp19.255 consistent with euro Eropa) tahun ini, dengan menurunkan pertumbuhan PDB sebesar 0,3 persen.
Dalam skenario tersebut, ekonomi Jerman berpotensi kembali mengalami kontraksi pada 2025, setelah sebelumnya menyusut sebesar 0,2 persen pada 2024.
(Bagian/Harga)