LG Mundur, Pemerintah Pastikan Proyek Investasi EV Battery Tetap Jalan




Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek investasi kendaraan listrik (EV) senilai US$9,8 miliar yang telah disepakati RI dengan LG Power Answer tetap berjalan, meski perusahaan asal Korea Selatan itu mundur dari sebagian proyek di bawah skema “Indonesia Grand Package deal”.

Proyek ini terdiri atas pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan sampai produksi baterai.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan secara keseluruhan proyek ini tak mengalami perubahan mendasar melainkan penyesuaian mitra investasi dalam struktur three way partnership.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Secara konsep, pembangunan dari Grand Package deal ini tidak ada yang berubah. Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai dengan peta jalan awal,” kata Bahlil dalam pernyataannya.

“Perubahan hanya terjadi pada stage investor, di mana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan telah digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, yaitu Huayou, bersama BUMN kita,” imbuh Bahlil.



Pernyataan Bahlil menanggapi kekhawatiran yang muncul di publik soal dampak dari ketegangan geopolitik dan kondisi ekonomi world, terhadap keberlangsungan proyek.

“Perlu kami sampaikan bahwa proyek ini tidak terpengaruh oleh dinamika world seperti perang atau ketidakpastian ekonomi. Investasi senilai hampir USD 8 miliar untuk pengembangan tahap berikutnya tetap berjalan,” ungkapnya.

“Groundbreaking tahap lanjutan direncanakan dilakukan dalam tahun ini, sehingga tidak ada penghentian atau pembatalan investasi sebagaimana yang mungkin dikhawatirkan masyarakat,” ujar Bahlil.

Pemerintah RI juga terus menunjukkan komitmen dalam menjaga kesinambungan proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik. Bahlil menegaskan semua mitra tetap berkomitmen, dan pemerintah hadir memastikan transisi berjalan lancar.

“Proyek ini sudah berjalan, sebagian telah diresmikan dan mulai produksi, dan sisanya akan terus kami kawal hingga tuntas sesuai goal. Tidak ada yang berubah dari tujuan awal yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia,” kata dia.

Pemerintah, melalui kerja sama lintas sektor antara Kementerian ESDM, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Satuan Tugas Hilirisasi terus berkomitmen memastikan seluruh proyek dalam Grand Package deal terealisasi tepat waktu dan sesuai standar.

Langkah ini merupakan bagian integral dari strategi hilirisasi industri nikel dan transisi energi nasional menuju ekosistem kendaraan listrik yang berdaya saing world.

(Tim/DNA)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *