BPS Catat RI Ekspor Pakaian




Jakarta, CNN Indonesia

Badan Pusat Statistik (Bps) mencatat perdagangan RI dengan Amerika Serikat (AS) cenderung meningkat sejak 2015 hingga Maret 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan peningkatan perdagangan ditopang oleh ekspor nonmigas ke Negeri Paman Sam.

“Komoditas utama nya adalah mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), pakaian dan aksesoris rajutan (HS 61), dan alas kaki (HS 64),” ujar Widya dalam konferensi pers, Senin (21/4).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Nilai ekspor mesin dan perlengkapan elektrik ke AS pada periode Januari -Maret 2025 mencapai US$1.220 juta, alas kaki mencapai US$657,9 juta, dan pakaian dan aksesoris rajutan mencapai US$629,25 juta.



Sementara itu, komoditas nonmigas yang diimpor RI dari AS meliputi mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), biji dan buah mengandung minyak (HS 12), dan mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85).

Di sisi lain, Indonesia mengalami defisit dengan AS dalam perdagangan migas pada Januari – Maret 2025. RI mengimpor minyak mentah (HS 27) dan hasil minyak (HS 27) berupa liquified, propane, dan butanes.

“Namun, tidak ada ekspor nonmigas (ke AS) sepanjang Januari – Maret 2025,” ujarnya.

Indonesia tengah dihadapkan kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen oleh Presiden AS Donald Trump. Tim delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.

Negosiasi itu berlangsung ketika Trump menunda implementasi tarif resiprokal selama 90 hari, sejak 9 April 2025.

Salah satu poin negosiasi yang ditawarkan RI adalah upaya menyeimbangkan neraca dagang AS yang defisit. Ini ditempuh melalui impor energi mencakup crude oil, LPG, dan gas serta tambahan impor produk pertanian yang meliputi kedelai hingga gandum.

Di lain sisi, Airlangga menegaskan Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama di bidang mineral kritis. Indonesia juga berjanji menyelesaikan permasalahan non-tariff boundaries (NTBs) yang memang dikeluhkan pengusaha AS.

Mendag AS Lutnick disebut sepakat dengan rencana goal negosiasi yang bakal dirampungkan dalam 60 hari ke depan. Bahkan, anak buah Trump itu menyarankan Airlangga agar langsung menyusun jadwal pembahasan teknis.

Nantinya, delegasi RI melanjutkan pembahasan dengan tim Division of Trade (DoC) alias Kementerian Perdagangan serta United States Business Consultant (USTR) atau Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat.

[Gambas:Video CNN]

(FBY/SFR)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *