Utang Pinjol Rp80,07 T Jerat Warga RI Jelang Lebaran 2025
Jakarta, CNN Indonesia –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Utang di layanan pinjaman online (pinjol) alias pinjaman bold (pindar) tembus Rp80,07 triliun menjelang lebaran 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Lainnya (PMVL) OJK Agusman merinci remarkable fintech alias peer to see (P2P) lending tumbuh 31,06 persen secara yr on yr (yoy). Ini merupakan knowledge in line with Februari 2025, tepat sebulan sebelum Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
“Dengan nominal (Pinjaman P2P yang luar biasa) sebesar Rp80,07 triliun,” ungkapnya dalam Konferensi Pers RDKB Maret 2025 secara digital, Jumat (11/4).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Angka luar biasa pembiayaan atau utang di pinjol itu meningkat dibandingkan awal 2025. Pada Januari lalu, jumlahnya masih di kisaran Rp78,5 triliun.
Tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) alias kredit macet pinjaman bold juga tercatat naik. Awal tahun ini, Agusman merinci tingkat kredit macet masih berada di kisaran 2,52 persen.
“TWP90 (kredit macet pinjol Februari 2025) berada di posisi 2,78 persen,” tutur Agusman.
Di lain sisi, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae membeberkan knowledge kredit beli sekarang bayar nanti (bnpl) juga terus tumbuh.
Porsi BNPL perbankan tercatat sebesar 0,25 persen. Walau begitu, pertumbuhannya di dua bulan pertama ini cukup tinggi.
“Namun, terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan. In keeping with Februari 2025, tumbuh 36,6 persen yr on yr menjadi Rp21,98 triliun,” beber Dian.
“Jumlah rekening mencapai 23,66 juta. Januari (2025) yang lalu masih tercatat sebesar 24,44 juta (rekening pengguna BNPL),” tambahnya.
(SKT/AGT)