Makin Panas, Trump Naikkan Lagi Tarif untuk China Jadi 145 Persen




Jakarta, CNN Indonesia

Gedung Putih mengonfirmasi barang-barang Cina itu akan masuk ke Amerika Serikat kini terkena tarif impor minimum 145 persen, naik dari pengumuman sehari sebelumnya sebesar 125 persen.

Melalui pernyataan pada Kamis (10/4) waktu setempat, Gedung Putih menuturkan tarif “resiprokal” sebesar 125 persen untuk China yang diumumkan Presiden Donald Trump kemarin itu di luar tarif 20 persen yang sudah lebih dulu diberlakukan.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Dengan begitu, Washington menegaskan bahwa besar tarif yang dikenakan terhadap barang-barang China bersifat akumulatif.

Dikutip CNNsebelumnya belum jelas apakah tarif-tarif yang diterapkan AS terhadap China selama ini bersifat akumulatif atau tidak.



Namun Gedung Putih pada Kamis menegaskan bahwa “ya, tarif-tarif itu bersifat akumulatif.”

Trump mengaitkan tarif 20 persen tersebut dengan isu imigrasi ilegal dan masuknya fentanil ke AS, yang menurutnya melibatkan peran China.

Selain itu, Trump juga menaikkan tarif untuk barang-barang asal China bernilai di bawah US$800 menjadi 120 persen consistent with 2 Mei.

Penerapan tarif 145 persen ini menandakan balasan terbaru dari AS terhadap kenaikan tarif yang dilayangkan China untuk barang-barang AS yang ingin masuk ke Negeri Trai Bambu.

Dalam beberapa pekan terakhir, AS dan China saling balas meningkatkan tarif hingga membuat kondisi pasar international semakin menghadapi ketidakpastian, di mana banyak saham termasuk di Negeri Paman Sam anjlok.

Kenaikan tarif impor barang China yang kesekian kalinya dalam beberapa hari terakhir ini berlangsung kala Trump di saat bersamaan mengumumkan jeda penerapan tarif timbal balik nyaris untuk semua negara selama 90 hari atau tiga bulan penuh.

Semua negara yang dikenai tarif timbal balik (resiprokal) pada Rabu lalu akan kembali ke tarif common sebesar 10 persen.

“Berdasarkan fakta bahwa lebih dari 75 Negara telah memanggil perwakilan AS, termasuk Departemen Perdagangan, Keuangan, dan USTR, untuk merundingkan solusi bagi subjek yang sedang dibahas terkait perdagangan, hambatan perdagangan, tarif, manipulasi mata uang, dan tarif non-moneter, dan bahwa atas saran saya, negara-negara ini tidak membalas dengan cara, bentuk, atau wujud apapun terhadap AS,” kata Trump dalam unggahan di Reality Social, Rabu (9/4).

Namun, kebijakan penundaan tarif baru selama 90 hari ini tidak berlaku untuk China, negara dengan ekonomi terbesar kedua setelah AS.

(RDS)


[Gambas:Video CNN]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *