Menaker soal IHSG Ambrol Bisa Picu Badai PHK: Spekulatif!
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membantah isu ambruknya IHSG bakal berujung badai pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Terlalu spekulatif, spekulatif sekali!,” tegasnya di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Rabu (19/3).
Ia menilai pergerakan IHSG saat ini sudah berangsur standard. Kalaupun berdampak, Yassierli menegaskan itu berlaku untuk jangka panjang alias bukan dalam waktu dekat.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu lebih tertarik untuk mengantisipasi banyak hal lain yang mungkin berdampak langsung ke sektor ketenagakerjaan. Yassierli menekankan pentingnya pelatihan dan pembekalan bagi tenaga kerja agar bisa bertahan di industri.
“Kalau pekerja itu punya ability, dia bisa bekerja, dia punya pilihan tempat kerja. Nah, ini tantangan kita itu adalah mempersiapkan ability. Talent ke depan tentu berbeda dengan ability yang dibutuhkan saat ini, kami ingin tegas di situ,” tuturnya.
Yassierli mau lebih fokus mengeksekusi program Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Akan tetapi, ada tantangan dalam menjalankan sejumlah proyek strategis tersebut. Ia menyebut ada pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam memperlakukan sektor industri.
“Industri saat ini juga tetap harus kita perhatikan, memiliki daya saing, produktivitas yang baik. Kita nanti akan intervensi terkait dengan ability tenaga kerjanya, tapi juga harus ada kolaborasi bersama terkait regulasi, menumbuhkan (iklim) yang kondusif, (menyetop) ilegal impor, dan seterusnya. Ini adalah PR bersama,” beber Yassierli.
Yassierli juga berkomentar soal nasib Indonesia yang terancam dikenakan tarif impor tinggi oleh Presiden AS Donald Trump. Ia menegaskan perang dagang tak bisa dilihat hanya dalam satu sisi.
Ia berjanji pemerintah pasti akan mengeluarkan regulasi untuk memproteksi dan menjaga daya saing Indonesia. Namun, Yassierli menekankan kondisi international saat ini masih bergerak dinamis.
IHSG mendadak ‘kebakaran’ pada perdagangan Selasa (18/3). Indeks ambruk 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke stage 6.046.
Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan langsung membekukan perdagangan alias buying and selling halt pada 11.19 WIB. Perdagangan IHSG baru dibuka kembali 30 menit kemudian di 11.49 WIB.
(PTA / PTA)