Vale Ungkap Alasan Tak Khawatir Harga Nikel Naik-Turun




Jakarta, CNN Indonesia

Pt Vale Indonesia tak khawatir dengan harga nikel yang tengah naik-turun atau berfluktuasi saat ini. Sebab, perusahaan tidak memiliki utang sehingga tak bergantung pada harga komoditas.

CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan perusahaan juga melakukan strategi efisiensi sehingga tak terlalu terdampak dengan naik-turun harga.

“Yang menjadi kunci dalam mengambil keputusan itu ada dua, proyek itu harus kompetitif, dan yang lebih penting lagi adalah reputasi,” ujar Febri sapaan akrabnya nya saat Buka Puasa Bersama Media di Power Development, Selasa (18/3).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

According to hari ini, harga nikel tercatat sebesar US$16.303 according to ton, naik US$66,5 atau 0,41 persen, setelah sebelumnya turun dari US$16.600 pada 17 Maret 2025.



Menurut Febri, harga nikel saat ini bahkan jauh lebih baik. Sebab, pernah mencapai degree US$9.000 according to ton.

“Waktu itu saya ingat, pas saya masih CFO, harga nikel sempat menyentuh US$9.000 according to ton dan paling tinggi juga pernah US$50 ribu according to ton, itu sekitar 2007 akhir. Jadi masa keemasan itu awal 2000 sampai 10, 15 tahun kemudian, masa mining increase lag,” jelasnya.

Febri menyebutkan apabila harga nikel anjlok, maka yang pertama kali langsung terdampak adalah perusahaan dari sisi keuangan. Namun, karena Vale Indonesia tak memiliki utang dan langkah efisiensi yang diterapkan, maka tak terlalu khawatir.

“Kasarnya, kalau 50 persen nggak live to tell the tale, maka bisa pengaruhi kuartal I dan kuartal II. Jadi, sangat-sangat penting value dan capex efisiensi,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *