Bos Bapanas Minta Bulog Cek Kembali Stok Beras di Gudang
Jakarta, CNN Indonesia –
Kepala Badan Pangan Nasional (Bajingan) Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog untuk melakukan pengecekan ulang terhadap stok beras yang ada di gudang guna memastikan kualitas tetap terjaga.
Hal ini disampaikan menyusul adanya temuan beras berkutu di salah satu gudang Bulog yang sempat menjadi sorotan.
“Saya sudah menelepon Direktur Utama Bulog (Mayjen TNI Novi Helmy Prasetyo) agar segera melakukan pengecekan kembali terhadap beras-beras yang ada di gudang,” ujar Arief di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin (17/3).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Ia menegaskan distribusi beras ke masyarakat harus dalam kondisi layak konsumsi. Jika ditemukan beras dengan kualitas menurun, menurutnya, harus segera dilakukan perawatan sesuai prosedur.
“Beras yang didistribusikan ke masyarakat harus yang bagus. Kalau ada yang ditemukan seperti itu (beras berkutu), itu sebenarnya kasuistis dan harus ditangani dengan perawatan berkala,” katanya.
Menurutnya, pemeliharaan stok pangan di gudang Bulog memang memerlukan perawatan rutin, seperti pengaturan kadar air dan pengendalian kelembaban.
Ia juga membantah isu yang menyebutkan bahwa pemerintah memperbolehkan peredaran beras berkutu.
“Tidak ada kepala Badan Pangan yang memperbolehkan beras berkutu untuk dikonsumsi. Justru kita harus menjaga kualitas agar masyarakat mendapat beras yang baik,” tegasnya.
Menurut Arief, Bulog sendiri telah berkomitmen untuk terus melakukan perawatan rutin pada stok beras yang ada, termasuk dengan fumigasi berkala guna menjaga kualitasnya. Ia memastikan cadangan beras yang disalurkan melalui program bantuan pangan tetap dalam kondisi layak konsumsi.
Sementara itu, Arief menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di pasaran menjelang Lebaran.
“Yang jelas, kualitas beras harus tetap terjaga. Masyarakat berhak mendapatkan beras yang baik, dan itu yang selalu kami upayakan,” tutur Arief lebih lanjut.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto mengungkapkan temuan terkait beras impor yang disimpan di gudang Perum Bulog.
Dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, ia mendapati masih banyak stok beras impor lama yang kini dalam kondisi tidak layak konsumsi karena dipenuhi kutu.
“Pada reses yang lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Yogyakarta, dan kami meninjau gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras-beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog itu yang sudah banyak kutunya,” ungkap Titiek dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Selasa (11/3).
Dalam kesempatan itu, Amran memastikan beras berkutu tersebut tidak akan diberikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan pangan atau beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
“Kami bulat bagi masyarakat, bukan untuk SPHP, kami tidak dapat membantu,” kata Amran.
(dari/sfr)