Menaker Tegaskan Standing Ojol Bukan Pegawai Meski Dapat Bonus Hari Raya
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan pemberian Bonus Hari Raya untuk pengemudi atau driving force ojek on-line (ojol) pada Hari Raya Idulfitri 1446 H tahun ini bukan berarti standing beralih dari mitra ke pegawai.
“Kita belum ke sana,” kata Yassierli ketika ditanya perihal pemberian bonus hari raya ke ojol merubah standing dari mitra ke pekerja saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/3).
Yassierli mengatakan pihaknya akan mengeluarkan surat edaran yang merinci setiap skema pemberian THR bagi pegawai swasta dan BUMN-BUMD kemudian bonus hari raya bagi pengemudi ojol.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Nantinya, ia memastikan pengumuman keluarnya edaran ini akan mengundang para pengelola aplikasi dan pengemudi on-line.
“Tadi seperti kata bapak presiden saya tidak mau mendahului ya, jadi nanti kita akan jelaskan SE-nya InsyaAllah semoga besok,” kata dia.
Yassierli mengatakan pemberian bonus hari raya untuk pengemudi ojol ini sebagai hasil dari partisipasi yang bermakna dari semua pihak.
Ia mengatakan rencana pemberian bonus hari raya ini sudah disepakati dan solusi terbaik bagi semua pihak.
“Tadi kita sudah sepakat untuk sentuhan terakhir-nya besok. Jadi semoga besok kita bisa umumkan detilnya seperti apa,” ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya meminta Gojek hingga Clutch memberi bonus hari raya untuk pengemudi ojol pada hari raya Lebaran.
Prabowo mengimbau bonus itu juga diberikan perusahaan layanan transportasi bold lainnya dengan bentuk uang tunai.
“Pemerintah mengimbau seluruh perusahaan layanan memberikan bonus hari raya dalam bentuk tunai sesuai dengan keaktifan kerja,” ujar Prabowo pada jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Prabowo menyampaikan ada 250 ribu orang berprofesi pengemudi dan kurir on-line. Sementara itu, ada sekitar 1 juta hingga 1,5 juta orang lainnya yang menjadikan pengemudi dan kurir on-line sebagai pekerjaan sampingan.
(RZR/SFR)