Kemendag Targetkan Ekspor UMKM ke 33 Negara Senilai Rp306 T
Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ke 33 negara dengan nilai sebesar US$18,84 miliar atau setara Rp306,15 triliun (asumsi kurs Rp16.250 according to dolar AS) pada 2025.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri berharap goal ini bisa meningkat sebesar 12,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menyatakan pencapaian goal ini akan dilakukan melalui berbagai inovasi dan kolaborasi lintas sektor.
“Maka ini menjadi goal kami dan harapannya melalui kolaborasi ini, mengingat bahwa ini berjalan selama beberapa tahun, jadi mudah-mudahan bisa melahirkan inovasi-inovasi yang kami nantikan untuk UMKM kita,” ujarnya dalam acara Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM Siap Ekspor di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Dyah Roro juga menegaskan Kemendag memiliki tiga fokus utama sesuai dengan arahan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.
“Yaitu yang pertama, bagaimana kita mengamankan pasar dalam negeri. Kemudian yang kedua, kita meningkatkan ekspor kita sehingga pasar luar negeri juga bisa kita garap. Dan yang ketiga, yang paling relevan dalam hal ini adalah UMKM ‘BISA’ Ekspor, yaitu berani inovasi dan siap beradaptasi,” jelasnya.
Menurutnya, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi sekitar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Dyah Roro menekankan banyak UMKM saat ini telah dibina oleh perusahaan-perusahaan pelat merah maupun Kemendag agar siap bersaing di pasar internasional.
“Kami melihat bahwa ada korelasi yang dapat kita kerjasamakan dengan harapan bahwa UMKM kita yang memang sudah naik kelas dan mempunyai standarisasi, yang kemudian siap untuk kita ekspor, itu bisa kita linkan dengan marketplace yang ada di luar negeri,” ungkapnya.
Untuk mendukung ekspansi ini, Kemendag mengandalkan 33 kantor perwakilan perdagangan di berbagai negara guna melakukan analisis pasar dan mencari peluang bisnis bagi UMKM Indonesia.
“Kami mempunyai 33 kantor perwakilan di lintas negara dengan harapan bahwa kita tentu berharap mendapatkan marketplace research berdasarkan potensi yang ada di luar negeri,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dyah Roro menyebut Kemendag juga memanfaatkan platform InaExport dan Pasar Virtual (Padi) UMKM untuk memperkuat sinergi antara UMKM dan pasar internasional.
Menurutnya, industry matching menjadi salah satu strategi utama yang terus dilakukan pihaknya secara rutin setiap bulan melalui perwakilan perdagangan di luar negeri.
“Harapannya melalui kerja sama ini, dukungan dari perusahaan-perusahaan BUMN dapat mensejahterakan tentunya para UMKM hingga kemudian bisa tembus ke pasar internasional,” jelasnya.
(AGT/PART)