Implementasi B40 Terganjal Keterbatasan Insentif




Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian ESDM mengungkap salah satu tantangan dalam implementasi biodiesel B40 adalah keterbatasan insentif hingga minimnya dana untuk pengawasan di tengah efisiensi anggaran.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan implementasi B40 dilakukan melalui skema kewajiban layanan publik (PSO) dan Non PSO.

Skema PSO mengalami tantangan karena hanya sebagian yang ditanggung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Dari overall goal alokasi sebesar 15,62 juta kiloliter (kL) sepanjang 2025, yang ditanggung dan diberikan insentif hanya 7,55 juta kL atau 48 persen.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Kami melaporkan juga progres implementasi B40, ini tantangan secara umum kita memiliki keterbatasan-keterbatasan memang, tetapi dalam progres pengawasan ini kita mengupayakan bahwa keterbatasan dana insentif tadi yang hanya di-cover separoh oleh BPDP ini tidak berdampak kepada sektor non-PSO,” ujar Eniya dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI, Selasa (18/2).



Tantangan implementasi B40 lainnya adalah minimnya dana pengawasan akibat kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan pemerintah.

Oleh sebab itu, pemerintah berupaya mengajak beberapa pihak seperti seperti BPDP untuk ikut mendanai pengawasan implementasi B40.

“Saat ini memang karena ada efisiensi anggaran, pengawasan saat ini kita sudah upayakan negosiasi untuk dilakukan pendanaan juga tambahan dari BPDP untuk bisa melakukan pengawasan bersama implementasi dari program B40,” jelasnya.

Tantangan lainnya adalah keterbatasan kemampuan produksi bulanan badan usaha (BU BBN). Sementara, kebutuhan berfluktuasi sehingga tidak dapat dipenuhi.

“Dan memang keterbatasan kemampuan produksi dan saat ini sudah kita berhitung untuk seluruh BU BBN, badan usaha, bahan bakar nabati yang sebanyak 28 perusahaan itu mempunyai kapasiti faktor yang tinggi,” imbuhnya.

Tak hanya itu, tingginya biaya produksi hingga persaingan moda transportasi sehingga menyebabkan keterlambatan pengiriman juga menjadi tantangan dalam implementasi B40.

“Dan keterbatasan isu yang lain saat ini kita bisa mengidentifikasi mungkin moda transportasi yang kadang-kadang kapal terlambat satu hari ataupun keterbatasan di wilayah jetty karena lokasi penyimpanannya juga harus bertambah 5 persen dan itu sedang disesuaikan,” pungkas Eniya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *