Harga Minyak Goreng Masih Tinggi Jelang Puasa, Ada yang Rp60 Ribu
Jakarta, CNN Indonesia –
Harga minyak gorengtermasuk Minyakitamasih menunjukkan tren kenaikan di berbagai wilayah di Indonesia jelang Ramadan 2025 ini.
Berdasarkan information Badan Pusat Statistik (BPS), harga rata-rata nasional untuk minyak goreng top rate saat ini mencapai Rp21.545 in keeping with liter, minyak goreng curah Rp17.620 in keeping with liter, dan Minyakita Rp17.411 in keeping with liter.
Angka ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp15.700 in keeping with liter untuk Minyakita.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut kenaikan harga minyak goreng terjadi di 46,11 persen wilayah Indonesia pada pekan kedua Februari 2025, dengan kenaikan mencapai 0,48 persen dibandingkan Januari 2025.
“Di sini kita bisa lihat bahwa beberapa komoditas yang jumlah kabupaten/kotanya mengalami kenaikan harga untuk komoditas tersebut bertambah, di antaranya adalah minyak goreng, kemudian ada gula pasir, cabai rawit, bawang putih, dan beras,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (17/2).
Ia memaparkan kenaikan harga minyak goreng paling terasa di luar Pulau Jawa dan Sumatra, di mana rata-rata harga minyak goreng mencapai Rp20.659 in keeping with liter. Beberapa daerah bahkan mengalami lonjakan harga yang sangat tinggi.
“Kalau kita lihat rata-rata harga di setiap pulaunya hampir sama, kecuali di luar Jawa dan Sumatera, yaitu rata-ratanya sebesar Rp20.659 dengan harga tertinggi terdapat di Kabupaten Intan Jaya yaitu sebesar Rp60 ribu in keeping with liter,” jelas Pudji.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Perdagangan menyoroti kenaikan harga minyak goreng ini sebagai dampak dari harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional.
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Pengamanan Pasar Kemendag Tommy Andana menjelaskan fluktuasi harga minyak goreng sangat bergantung pada pergerakan harga CPO world.
“Terkait dengan harga minyak goreng secara keseluruhan itu trennya naik, memang karena minyak ini kan tergantung harga CPO. Harga CPO mengikuti harga CPO standar internasional, jadi saat mereka naik maka berimbas kepada harga minyak juga naik,” katanya.
Tommy juga menekankan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga agar harga Minyakita tetap sesuai dengan HET yang telah ditetapkan.
“Kita worry kepada program minyak goreng rakyat yaitu Minyakita. Kita sebisa mungkin Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan pemerintah daerah kemudian dengan Satgas Pangan untuk bagaimana mengawal agar Minyakita ini sesuai dengan HET yang sudah ditentukan oleh pemerintah,” tambahnya.
Di sisi lain, harga beberapa komoditas lain justru mengalami penurunan. Harga cabai rawit tercatat turun sebesar 4,78 persen pada minggu kedua Februari 2025, dengan rata-rata harga nasional Rp64.521 in keeping with kilogram.
Penurunan harga cabai terjadi di 46,67 persen wilayah di Indonesia, meski di beberapa daerah seperti Kabupaten Nduga, Papua, harga cabai rawit masih tinggi, mencapai Rp180 ribu in keeping with kilogram.
Harga bawang putih juga menunjukkan tren penurunan sebesar 0,32 persen, meskipun masih berada di atas harga acuan penjualan (HAP).
Saat ini, rata-rata harga bawang putih nasional tercatat Rp43.645 in keeping with kilogram. Penurunan harga bawang putih terjadi di 37,22 persen wilayah di Indonesia, namun di beberapa daerah seperti Kabupaten Puncak dan Kabupaten Intan Jaya, harganya masih tinggi, mencapai Rp100 ribu in keeping with kilogram.
(Bagian/Harga)