Guidelines Menyiapkan Dana Kesehatan yang Biayanya Mahal di RI



Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Dana kesehatan perlu disiapkan untuk berjaga-jaga jika Anda atau orang terdekat mengalami sakit. Namun, sayangnya biaya kesehatan Indonesia jauh lebih mahal dari negeri tetangga seperti Malaysia.

Mahalnya biaya kesehatan itu diakui oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Salah satu penyebabnya adalah kurangnya transparansi dalam sistem pembiayaan layanan medis. Budi menyebut harga layanan dan obat-obatan di rumah sakit bisa bervariasi secara drastis, bahkan mencapai ratusan persen lebih tinggi dibandingkan negara lain.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Layanan kesehatan itu inflasinya tinggi karena informasinya tidak simetris. Misalnya, biaya sunat di pusat kesehatan swasta Rp500 ribu, kalau di RSUD bisa Rp1 juta, di rumah sakit swasta besar bisa Rp5 juta. Harga bisa naik 100 persen hingga 1.000 persen,” ucap Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (11/2).



Selain itu, harga obat di Indonesia bisa 300-400 persen lebih tinggi dari Malaysia. Hal ini terjadi karena informasi yang tidak seimbang antara pasien dan penyedia layanan kesehatan seperti dokter, rumah sakit, dan farmasi.

“Misalnya usus buntu, kenapa harus CT scan? Kenapa obatnya harus enam jenis, padahal di Malaysia hanya dua? Ini yang menyebabkan inflasi kesehatan tinggi di seluruh dunia,” tambahnya.

Namun tenang saja karena perencana keuangan punya guidelines bagi Anda untuk menyiapkan biaya kesehatan.

1. Sisihkan Pendapatan 10 Persen

Perencana Keuangan Marketing consultant Alliance Team Indonesia Andy Nugroho mengatakan dana kesehatan sebenarnya masuk kategori funds dana darurat. Semakin besar dana yang tersedia tentunya akan semakin baik.

Dana darurat yang supreme, sambungya, adalah 3 kali dari pendapatan in step with bulan. Untuk mencapai jumlah tersebut, Anda bisa menyisihkan pendapatan 3 hingga 10 persen in step with bulan.

“Dengan asumsi kita menabung 10 persen tiap bulannya untuk dana darurat, butuh waktu 30 bulan untuk kita bisa memenuhi angka 3 kali penghasilan tersebut,” katanya kepada Cnnindonesia.comJumat (14/2).

2. Pilih Asuransi Sesuai Kebutuhan

Andi mengatakan biaya kesehatan bisa dibutuhkan kapan saja, maka Anda bisa mengalokasikan dana dalam bentuk asuransi kesehatan. Dengan dana yang relatif minim, Anda langsung bisa dapat menutup biaya kesehatan yang jauh lebih besar bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Dalam memilih asuransi, sambungnya, Anda harus memilih yang premi, fitur dan manfaatnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Hal yang juga perlu diperhatikan adalah rumah sakit atau klinik mana saja yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi tersebut.

“Perhatikan syarat dan ketentuan yang diberlakukan oleh perusahaan asuransi tersebut, termasuk juga pada batasan apa saja yang berlaku terutama untuk bisa melakukan klaim. Karena jangan sampai klaim kita tidak dibayarkan karena ketidakpahaman kita terhadap syarat dan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Andi juga menyarankan untuk tidak terlalu mengedepankan gengsi dalam memilih asuransi dengan membeli yang fitur dan manfaatnya jauh lebih tinggi daripada yang dibutuhkan.

“Akibatnya premi akan menjadi sangat mahal, dan pada suatu ketika akan membuat kita menjadi merasa berat untuk membayar preminya,” katanya.

3. Manfaatkan BPJS

Perencana Keuangan dan Founder Rekadana Rina Dewi Lina mengatakan jika Anda belum mampu membeli asuransi swasta, maka bisa menggunakan BPJS Kesehatan.

Kendati, tidak bisa dipungkiri BPJS Kesehatan masih memiliki keterbatasan.

“BPJS itu dia quilt juga untuk rawat jalan. Termasuk rawat inap, walaupun pasti ada banyak keterbatasan karena murah,” katanya.

Jika sudah memiliki asuransi, sambung Rina, juga tidak masalah tetap menggunakan BPJS Kesehatan. Pasalnya, ada beberapa hal yang tidak bisa dibiayai oleh asuransi swasta, tetapi bisa dibiayai oleh BPJS.

“Apalagi kalau usianya sudah banyak, mungkin di asuransi swasta dia enggak bisa beli asuransi lagi, tapi BPJS selalu bisa menerima untuk dalam kondisi apapun. Walaupun sekarang ini juga banyak pengecualian daripada BPJS,” terangnya.

[Gambas:Video CNN]

(SFR)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *