PT GNI-kekuatan teknik pubt melalui sertifikat sertifikasi K3




Jakarta, CNN Indonesia

Seiring perkembangan teknologi, pemanfaatan pesawat uap dan bejana tekanan (PUBT) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai sektor industri, termasuk sektor industri pengolahan.

Kemampuannya untuk mendukung proses produksi yang efisien dan berkelanjutan menjadikan PUBT sebagai salah satu komponen essential dalam operasional industri fashionable.

Namun, di balik kontribusinya yang signifikan, pengoperasian PUBT menyimpan risiko yang serius. Jika tidak sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta peraturan yang berlaku, PUBT dapat memicu kecelakaan kerja atau bahkan penyakit akibat kerja.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Adapun pesawat uap memiliki potensi bahaya yang beragam, mulai dari paparan panas dan kebisingan hingga risiko peledakan yang dapat merusak house operasional secara masif.

Sementara itu, bejana tekanan yang digunakan untuk menampung gasoline atau campuran udara dalam berbagai kondisi juga memiliki risiko tinggi akibat tekanan yang harus dikelola dengan cermat.

Oleh karena itu, diperlukan pengawasan preventif yang menyeluruh untuk memastikan operasionalnya tetap aman. Pengawasan terhadap PUBT tidak hanya berfokus pada kelayakan peralatan, tetapi juga mencakup kompetensi personel yang mengoperasikannya.

Salah satu langkah krusial dalam memastikan keamanan operasional adalah sertifikasi personel. Operator, teknisi, dan ahli yang terlibat harus memiliki pemahaman mendalam tentang cara mengoperasikan dan memelihara PUBT sesuai standar internasional serta peraturan yang berlaku.

PT Gunbuster Nickel Trade (GNI), sebagai salah satu perusahaan yang mengutamakan K3, menunjukkan komitmennya dengan melaksanakan program sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk teknisi PUBT.

Program ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap teknisi memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar keselamatan internasional dan peraturan yang berlaku.

Head of Company Communique PT GNI, Mellysa Tanoyo, menjelaskan bahwa program ini mencakup pelatihan intensif mengenai kebijakan dan dasar-dasar K3, pengenalan fluida pengisi bejana tekanan, fungsi appendages, pengetahuan subject material, hingga prosedur pemeriksaan dan pengujian PUBT.

Selain teori, para teknisi juga menjalani ujian praktik untuk memastikan kemampuan mereka dalam mengoperasikan dan memelihara PUBT di lapangan.

“K3 adalah prioritas utama kami. Melalui program sertifikasi ini, kami memastikan bahwa seluruh teknisi memahami dan mematuhi standar keselamatan yang tinggi dalam pengoperasian pesawat uap dan bejana tekan,” kata Mellysa dalam keterangannya.

Mellysa melanjutkan, program ini juga sebagai langkah dalam mendukung visi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan efisien.

Untuk memastikan kualitas pelatihan, PT GNI menghadirkan pengajar ahli di bidang K3, seperti Harso Bangun, seorang ahli K3 khusus PUBT, dan Repy, ST dari Dinas Tenaga Kerja Sulawesi Tengah.

Di sini, para peserta mendapatkan wawasan teoritis sekaligus pengalaman praktis yang sangat relevan di industri berat seperti pengolahan nikel.

Program sertifikasi ini merupakan bagian dari upaya PT GNI untuk memastikan seluruh proses operasional berjalan dengan aman dan efisien.

Dalam jangka panjang, kompetensi yang ditingkatkan diharapkan mampu mendukung keberlanjutan operasional perusahaan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, dan memperkuat posisi PT GNI sebagai salah satu perusahaan smelter nikel terkemuka di Indonesia.

Melalui komitmen ini, PT GNI tidak hanya melindungi tenaga kerja tetapi juga mendukung terciptanya industri yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

(Inh)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *