Financial institution Sumut Raup Laba Bersih Rp741 Miliar pada 2024




Medan, CNN Indonesia

Pt Bank Sumut meraup dua bersih sebesar Rp741 miliar sepanjang 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh pengelolaan dana yang optimum, baik dari Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun sumber pendanaan lainnya.

“Financial institution Sumut menunjukkan kemampuannya untuk bertumbuh di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi. Ini dibuktikan dengan keberhasilan Financial institution Sumut membukukan laba bersih mencapai Rp741 miliar,” ujar Direktur Utama Financial institution Sumut Babay Parid Wazdi di Kantor Financial institution Sumut di Medan, Jumat (7/2).

Babay menyebutkan Financial institution Sumut juga membukukan general aset sebesar Rp 45,4 triliun, meningkat 2,38 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 44,4 triliun.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 2,61 persen menjadi Rp35,9 triliun dari Rp 35 triliun di tahun 2023.

“Peningkatan perolehan Dana Pihak Ketiga tahun 2024 dipicu oleh tabungan yang tumbuh sebesar 3,08 persen dan deposito sebesar 10,58 persen,” jelasnya.

Peningkatan tabungan, tambah Babay, didorong oleh layanan virtual seperti cellular banking, program literasi keuangan seperti institusi pendidikan dan beberapa komunitas, serta inklusi keuangan berupa pembukaan lima jaringan unit kantor baru selama tahun 2024.

“Selain itu juga terdapat layanan Sumut Hyperlink yang diharapkan menjadi pilar utama layanan perbankan virtual untuk menjangkau seluruh wilayah Sumatera Utara. Sehingga Financial institution Sumut hadir sebagai agen pembangunan daerah,” urainya.

Menurut Babay, dari aspek intermediasi, general kredit/pembiayaan tahun 2024 meningkat menjadi Rp31,9 triliun atau tumbuh 9,00 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp29,4 triliun yang didukung dengan kualitas aset yang terus membaik dari tahun ke tahun.

“Rasio Pinjaman yang tidak berkinerja (NPL) tercatat sebesar 2,19 persen atau mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,38 persen. Financial institution Sumut juga mendukung segmen UMKM khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR). General KUR yang disalurkan sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini mencapai Rp 6,6 triliun,” ujarnya.

Selain itu, pada periode yang sama Financial institution Sumut juga telah berhasil menunjukkan pertumbuhan pada Unit Usaha Syariah. Tercatat pertumbuhan aset sebesar 19,39 persen menjadi Rp 4,7 triliun di tahun 2024 dari Rp 3,9 triliun pada tahun 2023.

“DPK yang dikelola Unit Usaha Syariah (UUS) Financial institution Sumut juga menunjukkan peningkatan sebesar 10 persen dari Rp 2,7 triliun di 2023 menjadi Rp 3 triliun tahun 2024,” sebutnya.

Begitu juga realisasi pembiayaan Unit Usaha Syariah Financial institution Sumut meningkat dari Rp 2,6 triliun pada 2023 menjadi Rp 2,9 triliun di tahun 2024 atau tumbuh sebesar 9,66 persen dari tahun sebelumnya. Dari sisi laba, Unit Usaha Syariah Financial institution Sumut juga terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

“Di mana pada Desember 2024 perolehan laba mencapai Rp 96,3 miliar atau tumbuh 88,27 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 46,6 miliar. Pertumbuhan laba di tahun 2024 menjadi pertumbuhan tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir,” paparnya.

Sementara itu, pengamat ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin menilai kinerja Financial institution Sumut masih dalam kondisi yang cukup forged. Financial institution Sumut mampu melewati sejumlah tantangan berat ekonomi dimulai pandemi covid 19 yang berlangsung di awal 2020.

“Tak hanya itu, Financial institution Sumut juga bisa melewati kebangkrutan sejumlah financial institution atau yang dikenal dengan krisis perbankan di AS yang sempat melanda di tahun 2023 silam,” jelasnya

Menurut Gunawan, Financial institution Sumut memiliki modal besar untuk melewati tahun 2025 di mana tantangannya tidak kalah besar seperti tensi geo politik dan geo ekonomi (perang dagang) yang memburuk.

“Perlambatan ekonomi world, kebijakan moneter financial institution sentral di dunia maupun Bl yang cenderung ketat, penghematan anggaran pemerintah yang akan menahan pertumbuhan ekonomi, pelemahan mata uang rupiah, serta sejumlah isu negatif lain baik dari sektor keuangan maupun ekonomi secara keseluruhan,” sebutnya.

Meski begitu, tambah Gunawan, kinerja keuangan Financial institution Sumut harus terus diperbaiki walaupun di tengah kondisi ekonomi yang kian sulit. Peran Financial institution Sumut terhadap pembangunan daerah juga jauh lebih penting. Di tengah tekanan ekonomi yang kian memburuk di tahun 2025 ini, kearifan pemegang saham Financial institution Sumut dalam hal ini pemerintah daerah dibutuhkan.

“Sekalipun Financial institution Sumut mampu bertahan di tengah tekanan, namun jika dilihat dari sisi permodalan Financial institution Sumut akan lebih tangguh jika pemerintah daerah melakukan penambahan modal,” ujar Gunawan Benjamin.

[Gambas:Video CNN]

(FNR/SFR)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *