BI menambah insentif likuiditas kepada perbankan sebesar Rp91 triliun pada Maret - Juni 2024. Dengan begitu, insentif likuiditas naik menjadi Rp255,8 triliun.

BI Buka Peluang Turunkan Bunga Cetakan Lagi




Jakarta, CNN Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membuka peluang lembaganya akan menurunkan tingkat bunga cetakan atau BI Price lagi ke depannya.

Keputusan suku bunga katanya akan mempertimbangkan tingkat inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi.

“Ke depan, Financial institution Indonesia terus mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan dengan tetap memperhatikan prospek inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam konferensi pers di kantor BI, Kamis (16/10).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Perry mengatakan dalam jangka pendek BI fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan international akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Di bidang ekonomi, pertumbuhan dunia pada 2024 katanya diprakirakan hanya tumbuh sebesar 3,2 persen dengan kecenderungan melambat.

Sementara itu inflasi international, kata Perry, dalam tren penurunan sehingga mendorong pelonggaran kebijakan moneter, khususnya di negara maju.

Di Amerika Serikat (AS), rilis tingkat pengangguran terkini menunjukkan perbaikan di tengah prospek inflasi yang lebih rendah sehingga mendorong ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan Fed Price range Price (FFR) yang lebih rendah dari prakiraan semula.

Hal tersebut katanya menyebabkan kenaikan yield US Treasury tenor 2 dan 10 tahun dan indeks dolar AS (DXY).

“Ke depan, tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju, khususnya AS diprakirakan tetap berlanjut, meskipun dinamika ketegangan geopolitik perlu terus dicermati. Perkembangan ini memerlukan kehati-hatian dalam merumuskan respons kebijakan dalam memitigasi dampak rambatan international, termasuk dalam mendorong aliran masuk modal asing dan memperkuat stabilitas nilai tukar, guna menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” katanya.

[Gambas:Video CNN]

Pada Oktober ini, BI memutuskan untuk menahan BI Price di stage 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 15-16 Oktober 2024.

Suku bunga deposit facility juga tetap 5,25 persen, kemudian suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen.

“Rapat Dewan Gubernur Financial institution Indonesia pada 15 dan 16 Oktober 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Price sebesar 6 persen,” ujar Perry.

Menurut Perry, keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025 serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

(fby/agt)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *