Deret Saham Berpeluang Cuan yang Bisa Dikoleksi Pekan ini
Jakarta, CNN Indonesia —
Indeks Harga Bagikan Kombinasi (IHSG) menguat 40,52 poin atau plus 0,54 persen ke degree 7.520 pada perdagangan pekan lalu. Namun, investor asing mencatat jual bersih (penjualan bersih) Rp4,99 triliun selama sepekan.
Sepekan lalu, indeks saham menguat tiga kali dan melemah pada dua hari perdagangan. Performa indeks saham secara general masih tumbuh 0,33 persen pada pekan kemarin.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mencatat kenaikan terjadi pada kapitalisasi pasar bursa sebesar 0,01 persen. Jumlahnya tumbuh dari Rp12.531 triliun ke Rp12.532 triliun.
Akan tetapi, knowledge lainnya mencatat pelemahan. Kautsar melaporkan rata-rata frekuensi transaksi harian bursa anjlok 7,26 persen menjadi 1,18 juta kali transaksi dari 1,27 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.
“Rata-rata quantity transaksi harian bursa selama sepekan mengalami perubahan 8,5 persen menjadi 23,10 miliar lembar saham dari 25,25 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya,” kata Kautsar dalam keterangan resmi situs IDX, Sabtu (12/10).
Penurunan juga dialami rerata nilai transaksi harian yang amblas 43,29 persen. Ia menyebut jumlahnya turun dari Rp19,53 triliun menjadi Rp11,07 triliun.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan indeks pekan ini bakal menguat. IHSG diyakini bergerak di degree enhance 7.449 dan resistance 7.633.
Herditya merinci empat faktor utama yang akan mempengaruhi gerak indeks. Pertamaada rilis knowledge inflasi China yang menurut konsensus bakal berada di degree 0,7 persen tahun ke tahun (yoy).
Keduapergerakan nilai tukar rupiah. Herditya mengatakan mata uang Garuda berpeluang menguat di tengah pergerakan harga komoditas dunia.
“(Ketiga) akan ada rilis knowledge neraca perdagangan Indonesia dan Financial institution Indonesia (BI) fee,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Keempat alias yang terakhir adalah dampak perang di Timur Tengah. Ia menekankan investor masih akan mencermati perkembangan gejolak geopolitik world tersebut.
Ia merekomendasikan tiga saham yang berpotensi cuan. Pertama, saham PT Pertamina Geothermal Power Tbk (PGEO) yang berpotensi menembus posisi 1.300.
Kedua, Herditya menyarankan investor mengoleksi emiten HRTA yang naik 0,91 persen pada pekan lalu. Saham PT Hartadinata Abadi Tbk itu diprediksi bergerak di 458-472.
Ketiga, ASRI yang berpotensi melesat ke 270. Saham milik PT Alam Sutera Realty Tbk itu menguat 13,33 persen ke degree 238 pada penutupan sebelumnya.
Manager Buyer Literation and Schooling PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi juga meyakini IHSG bakal menguat. Namun, Audi melihat gerak indeks akan terbatas pada pekan ini.
Ia memperkirakan indeks mengejar degree mendukung di 7.426. Sedangkan goal perlawanan IHSG pekan depan adalah 7.650.
Audi melihat potensi penguatan muncul seiring tekanan quantity jual yang sudah mulai terbatas. Sementara itu, dari sisi MACD menunjukkan pelemahan yang mulai melandai.
“Pasar menantikan rilis keputusan suku bunga BI pada pertemuan Oktober 2024, di mana diperkirakan akan menahan suku bunga di degree 6 persen,” jelas Audi.
“Kami berpandangan BI akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan tempo yang lebih lambat dibandingkan pemangkasan suku bunga The Fed,” imbuhnya.
Selain itu, Audi memprediksi pasar masih menantikan rilis kinerja kuartal III. Ini juga yang membuat IHSG cenderung akan bergerak terbatas.
Ia menyarankan investor untuk menantikan konfirmasi penguatan IHSG. Setidaknya naik ke posisi di atas degree 7.568, mengingat potensi pelemahan saat ini sudah mulai terbatas.
Ada tiga saham yang disarankan untuk speculative purchase. Pertama, milik PT Amman Mineral Internasional Tbk alias AMMN yang diyakini bergerak di posisi 8.600-10.000.
Kedua, saham PT Aneka Tambang Tbk yang naik 1,95 persen ke degree 1.565. Audi memperkirakan ANTM bisa menguat sampai 1.725 pada pekan ini.
Ketiga, Audi menyarankan pembelian spekulatif saham PT Perusahaan Gasoline Negara Tbk alias PGAS. Ia mengatakan emiten ini bisa bergerak di degree 1.430 hingga 1.700.
(skt/sfr)