Luhut Sebut Pendirian Circle of relatives Place of work di RI Dijegal Satu Kementerian
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembentukan kantor keluarga di Indonesia terkendala oleh salah satu kementerian. Namun, ia tidak menyebutkan kementerian yang dimaksud.
Padahal, pembangunan kantor keluarga disebut sudah mendapat restu presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Koordinasi antar kementerian/lembaga itu kadang kita mempersulit diri kita sendiri. Saya misalnya mengusulkan membuat circle of relatives place of job. Circle of relatives place of job saya lapor pada presiden terpilih beliau mengatakan ‘bang setuju’. Kita kerjakan, tapi berhenti di satu kementerian hanya karena, enggak ngerti kenapa,” ujar Luhut dalam Kompas 100 CEO Discussion board di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (11/10).
Luhut pun menyayangkan Malaysia justru jadi lebih dulu mengumumkan pembangunan kantor keluarga. Padahal, kata Luhut, 28 ribu orang kaya berpotensi menyimpang uangnya di Indonesia. Ia pun mengatakan telah bertemu dengan orang-orang kaya itu di Bali.
Tak hanya itu, Luhut juga menurunkan tim untuk mempelajari kantor keluarga di Singapura, Hong Kong, dan Abu Dhabi.
Namun, pendirian kantor keluarga justru terkendali di satu kementerian. Kendati demikian, ia optimistis Prabowo akan tetap melanjutkan pembangunan kantor keluarga.
“Saya bilang presiden terpilih dua minggu lalu, saya bilang begini ‘Pak presiden lihatlah Malaysia mendahului kita’. (Prabowo bilang) ‘udah bang kita cepatkan’. Jadi saya optimis dengan presiden terpilih ini,” ujar Luhut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi circle of relatives place of job dalam rapat inner di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/7).
Pemerintah memproyeksikan investasi dari kantor keluarga yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai US$500 miliar atau setara Rp8.151,95 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Jumlah tersebut merupakan 5 persen dari general dana yang dimiliki perusahaan keluarga atau kantor keluarga di dunia sebesar US$11,7 triliun.
Adapun kantor keluarga biasanya menyediakan berbagai layanan, seperti manajemen investasi, perencanaan keuangan, dan perencanaan pajak.
Dari kantor keluargamenurut Luhut, investor asing dapat menaruh uang mereka tanpa dikenakan pajak dan hanya akan dikenakan pajak apabila terdapat penciptaan lapangan kerja dari investasi tersebut.
(fby/sfr)