14 Oktober, REPNAS Kupas Tuntas soal Tantangan Energi Bersih
Jakarta, CNN Indonesia —
Tantangan energi bersih dan perubahan iklim akan menjadi isu utama pada Rakornas Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) 2024 yang diadakan pada 14 Oktober mendatang.
Dengan peningkatan kebutuhan energi terbarukan dan inisiatif hijau, REPNAS berupaya menjadi jembatan antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk mempercepat adopsi teknologi energi bersih di Indonesia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, in keeping with Juni 2024 mencapai US$565 juta, setara 45,9 persen dari goal pada 2024, yakni sebesar US$1,232 miliar.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menyampaikan, capaian investasi sektor EBT yang baru mencapai 46 persen pada 2024 adalah dikarenakan aturan pemenuhan ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), yang kemudian menjadi tantangan untuk menarik investasi terkait pengembangan proyek EBT.
Terlebih, masih ada hole penambahan pembangkit berbasis EBT hingga 7,4 Gigawatt (GW) pada 2025.
Untuk itu, Eniya berharap, kehadiran aturan ketentuan relaksasi TKDN dapat mengakselerasi percepatan investasi berbagai proyek EBT.
Adapun berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, kebutuhan investasi untuk proyek EBT hingga 2030 diperkirakan mencapai US$55,18 miliar atau sebesar Rp876 triliun. Sementara, potensi EBT Indonesia diketahui mencapai 4 Tera Watt (TW) atau sekitar 3.687 GW).
Eniya mengatakan, dari jumlah tersebut, energi surya memiliki potensi yang paling besar, mencapai 3.294 GW.
(Foto: REPNAS)
|
Melalui discussion board tersebut, REPNAS berkomitmen membangun sinergi lintas sektor untuk memperkokoh fondasi ekonomi berbasis energi ramah lingkungan. Discussion board ini akan berisi time table berupa sesi diskusi dan discussion board yang membahas peluang dan tantangan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan, termasuk inisiatif hijau yang bisa diterapkan di sektor bisnis.
Selain itu, Rakornas REPNAS 2024 juga akan menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan dan individu atas kontribusi dalam transisi energi di Indonesia. Kegiatan Rakornas REPNAS 2024 bertema “Empowering New Power Sources and Inexperienced Tasks” ini akan digelar pada 14 Oktober, terdiri dari pembukaan Rakornas, Futurepreneur Talks, dan Sustainability Power Awards.
Rencananya, acara tersebut akan dibuka oleh Ketua Umum REPNAS, Anggawira. Kemudian, akan ada sambutan dari Ketua Dewan Pembina REPNAS, Bahlil Lahadalia dan Keynote Speech Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.
Rakornas REPNAS 2024 dijadwalkan dibuka oleh Ketua Umum REPNAS, Anggawira, dengan sambutan dari Ketua Dewan Pembina REPNAS, Bahlil Lahadalia dan Keynote Speech Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Ditegaskan, REPNAS bertujuan utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8 persen melalui program “Gerakan Tumbuh Bersama 8%”. Pada saat bersamaan, REPNAS berkomitmen untuk mencetak 2 juta pengusaha baru, diikuti 19 juta lapangan kerja untuk memperluas kontribusi terhadap pertumbuhan sektor bisnis dan ekonomi.
REPNAS sendiri adalah organisasi yang terdiri dari para pengusaha muda Indonesia yang berfokus meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan visi menjadi penggerak dalam menciptakan iklim bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan Rakornas REPNAS 2024 akan dapat disaksikan secara langsung melalui CNBC Indonesia TV, streaming di platform CNBCIndonesia.com, serta YouTube CNBC Indonesia.com.
(tertawa/tertawa)