Kementerian BUMN menggebrak di tahun ke dua pemerintahan Presiden Jokowi. Gebrakan mereka lakukan dengan membersihkan pelat merah dari korupsi.

Perbaikan Asabri, Asa Baru Nasabah Jiwasraya



Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian BUMN menggebrak di tahun ke dua pemerintahan Presiden Jokowi. Gebrakan mereka lakukan dengan membersihkan pelat merah dari korupsi.

Saat itu, BUMN ibarat sebuah Kotak Pandora yang dapat dianalogikan penuh kompleksitas dan permasalahan.

Perlahan-lahan pandora mereka bongkar. Baru 17 hari pertama technology pemerintahan periode kedua Jokowi, Kementerian BUMN yang saat itu dipimpin Erick Thohir langsung memberhentikan salah satu dirut BUMN yakni, Dirut Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang lebih populer disebut Ari Askhara karena terlibat penyelundupan dan permasalahan tata kelola korporasi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, bersih-bersih mereka terus lanjutkan. Salah satunya di sektor keuangan.


Belum segenap sebulan, mereka langsung tancap gasoline menangani masalah di BUMN sektor keuangan, terutama yang terjadi di tubuh PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri dengan menyambangi Kejaksaan Agung.

Saat itu; Jiwasraya dan Asabri memang tersandung masalah. Jiwasraya kala itu sedang terkena masalah likuiditas.

Perusahaan terpaksa menunda pembayaran klaim jatuh pace sebesar Rp802 miliar in step with Oktober 2018.

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan ada dugaan korupsi di tubuh Jiwasraya sehingga masalah itu terjadi.

Lembaga itu memperkirakan negara rugi sebesar Rp13,7 triliun in step with Agustus 2019 dari dugaan korupsi tersebut.

Kejagung saat itu telah menahan lima tersangka yang terkait dengan kasus dugaan korupsi Jiwasraya.

Mereka adalah mantan Direktur Utama Hendrisman Rahim, Mantan Kepala Investasi dan Divisi Keuangan Jiwasraya Syahmirwan, dan mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo.

Dua tersangka lainnya dari pihak swasta yakni Direktur Utama PT Hanson World Tbk Benny Tjokrosaputro dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Mineral Tbk Heru Hidayat.

Sementara itu Asabri, saat itu tengah tercoreng dugaan kasus korupsi terkait pengelolaan dana investasi.

Kasus ini merugikan negara hingga Rp22,78 triliun dan menyeret sejumlah petinggi perusahaan pelat merah itu yang juga merupakan para purnawirawan TNI, ; mantan Direktur Utama PT Asabri Mayjen (Purn) Adam Damiri dan Letjen (Purn) Sonny Widjaja serta mantan Direktur Investasi dan keuangan Bachtiar Effendi dan Hari Setianto dan mantan Kepala Divisi Investasi Bapak Ilham Wardhana Siregar.

Kedatangan mereka ke Kejaksaan Agung demi melaporkan masalah yang terjadi di dua BUMN tersebut.

Mereka mengaku menemukan banyak masalah di Jiwasraya.

Masalah sejatinya sudah diungkap ke Jokowi sebelum akhirnya ia bawa ke Kejaksaan Agung.

Setelah melaporkan ke Kejaksaan Agung, Kementerian BUMN berupaya melakukan pembersihan dan perbaikan di tubuh Jiwasraya dan Asabri.

Jiwasraya

Untuk Jiwasraya, perbaikan dilakukan agar dana nasabah yang sempat gagal dibayarkan perusahaan itu bisa dikembalikan.

Memang itu bukan pekerjaan mudah. Pasalnya, saat itu Jiwasraya memiliki kewajiban Rp16 triliun dan kekurangan solvabilitas Rp28 triliun.

Untuk itulah, Kementerian BUMN berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, OJK dan pemangku kepentingan lain untuk mengatasi masalah itu sehingga dana nasabah bisa dikembalikan.

Koordinasi juga dilaksanakan dengan DPR. Dari koordinasi inilah kemudian, Kementerian BUMN mendapatkan beberapa jalan menyelesaikan masalah di Jiwasraya.

Salah satunya, dari DPR. Mereka pada 2020 lalu merekomendasikan kepada Kementerian BUMN agar melakukan resturkturisasi Jiwasraya.

Rekomendasi kemudian ditindaklanjuti Kementerian BUMN. Bersama dengan Kementerian Keuangan, mereka membentuk Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya melalui penerbitan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan BUMN dengan Nomor SK 143/MBU/05/2020 dan Nomor 227/KMK.06/2020.

Untuk melanjutkan polis Jiwasraya yang sudah direstrukturisasi, pemerintah juga membentuk IFG Lifestyles.

Restrukturisasi membuahkan hasil. Berdasarkan knowledge perseroan, hingga April 2021, 91,3 persen polis terestrukturisasi.

Hingga Desember 2023, proses restrukturisasi polis sudah diikuti 99,7 persen.

Wakil Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan dengan proses itu, dari Desember 2020 hingga Desember 2023 sudah ada 99,7 persen pemegang polis Jiwasraya yang mengikuti restrukturisasi polis dengan manfaat polis pasca restrukturisasi Rp38,1 triliun.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR pada pekan lalu, Hexana mengatakan dari polis yang sudah dialihkan, sebanyak 163.903 klaim atas polis asuransi dengan nilai Rp15,5 triliun sudah dibayarkan.

Selain pengalihan polis, IFG juga sudah menerima pengalihan aset Jiwasraya Rp9,34 triliun.

“Kami akhirnya memang menyelesaikan penugasan besar, menyelesaikan masalah Jiwasraya. Kami berhasil melaksanakan dengan baik,” katanya.

Selesai menyelesaikan masalah Jiwasraya, IFG berubah menjadi perusahaan asuransi terbesar di Indonesia.

Ini tercermin dari kinerja pencatat premi bruto yang mencapai Rp11,9 triliun sampai akhir 2023.

Ini merupakan yang terbesar di antara para pesaingnya di industri.

Pasalnya; perusahaan asuransi umum lain, di antaranya Sinar Mas hanya mencatatkan premi Rp11,8 triliun, Astra Buana Rp6,8 triliun, Askrida Rp5,5 triliun dan Tugu Pratama Rp5 triliun.

“IFG sudah menjadi asuransi umum terbesar di Indonesia dengan pendapatan premi bruto atau GWP mencapai Rp11,9 triliun melebihi dari kompetitor lainnya,” ujar Hexana.

Asabri

Terkait kasus korupsi di Asabri, Kementerian BUMN langsung melakukan pembersihan dari korupsi dengan mengganti jajaran manajemen.

Pada Agustus 2020 misalnya, Kementerian BUMN langsung mencopot Sonny Widjaja dari kursinya sebagai direktur utama.

Sonny yang menjadi Bos Asabri sejak 29 Maret 2016-4 Agustus 2020 merupakan salah satu aktor yang terlibat dalam kasus korupsi di tubuh Asabri. Ia sudah dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun akibat perbuatannya itu.

Ia juga dijatuhi membayar hukuman pengganti Rp64,5 miliar atas kejahatannya itu. Sebagai ganti Sonny, Kementerian BUMN menunjuk Wahyu Suparyono menjadi bos baru Asabri.

Kementerian BUMN juga mengangkat Irjen Kemenhan Ida Bagus Purwalaksana menjadi wakil komisaris utama Asabri.

Pengangkatan dilaksanakan demi memperbaiki tata kelola Asabri. Usai diangkat jadi bos baru Asabri, Wahyu Suparyono pun langsung tancap gasoline membenahi BUMN bermasalah yang dipimpinnya.

Ia menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan memperbaiki tata kelola organisasi dan investasi.

“Kami juga melakukan optimalisasi bisnis, efisiensi biaya melalui sinergi kluster asuransi BUMN, pemulihan aset bermasalah dan penyusunan kembali portofolio investasi,” katanya 2021 lalu.

Perbaikan lain juga dilakukannya dengan menerapkan bunga aktuaria khusus untuk asuransi sosial serta permohonan unfunded previous provider legal responsibility ke Kemenkeu.

Strategi lain, memperbaiki akhlak, integritas, kejujuran, budi pekerti direksi dan karyawan Asabri.

Buah dari strategi itu, kinerja keuangan Asabri membaik. Dalam Laporan Keuangan Audited Asabri 2023, jumlah aset mereka tembus Rp46,94 triliun atau tumbuh 22,52 persen dibandingkan 2022.

“Perbaikan kinerja keuangan yang signifikan tersebut tidak terlepas dari dukungan kuat dan supervisi dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN, yang menjadi landasan penting bagi penetapan kebijakan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan,” ujar Wahyu saat itu.

Selain di tubuh Jiwasraya dan Asabri, bersih-bersih juga dilakukan di BUMN keuangan lain; TASPEN, Askrindo, dan Jasindo.

Pasalnya, setelah Jiwasraya dan Asabri, kasus korupsi juga terdeteksi di ketiga BUMN tersebut.

Untuk TASPEN; dugaan korupsi berkaitan dengan kegiatan investasi fiktif tahun anggaran 2019 yang masih diusut KPK.

Untuk Askrindo, dugaan korupsi berkaitan dengan proses penerbitan jaminan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) PT Kalimantan Sumber Energi pada PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) tahun 2018 sampai 2021.

Sementara untuk Jasindo, dugaan korupsi berkaitan dengan dugaan korupsi pembayaran komisi agen dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) kepada PT Mitra Bina Selaras tahun 2017-2020.

Untuk TASPEN bersih-bersih dilakukan Kementerian BUMN dengan langsung mencopot Antonius Kosasih dari jabatannya sebagai direktur utama perusahaan pada 8 Maret 2024.

Sementara itu dari sisi interior sendiri, TASPEN melakukan bersih-bersih dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau just right company governance (GCG) berdasarkan prinsip transparansi (Transparency), akuntabilitas (Responsibility), pertanggungjawaban (Duty), kemandirian (Independency), dan kewajaran (Equity).

Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang didapat TASPEN dari Komisi Informasi Pusat sejak 2019 sebagai Badan Informatif, Maximum Constant Keterbukaan Informasi Publik pada Kompetisi BUMN Company Communique and Sutainabilty Summit (BCOMSS) oleh Kementerian BUMN, Depended on Corporate untuk keempat kalinya dalam ajang Indonesia Just right Company Governance Award sejak 2020 hingga 2024.

“Itu sesuai arahan Menteri BUMN untuk pengelolaan BUMN yang bersih, seperti yang ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” kata Company Secretary TASPEN Henra beberapa waktu lalu.

TASPEN berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan Just right Company Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap langkah bisnisnya. Komitmen ini diwujudkan dengan berbagai upaya, di antaranya menggelar TASPEN GRC Perception Discussion board (TGIF) 2024 untuk menginternalisasi nilai-nilai GRC dalam lingkungan perusahaan yang dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi TASPEN, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan RI, R. Narendra Jatna serta pimpinan dari tiap-tiap BUMN Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun. Seluruh Kepala Unit Kerja TASPEN dari seluruh Indonesia dan mitra bisnis TASPEN juga turut berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar di Resort Tentrem, Tangerang (19/09) serta melakukan pelatihan dan sertifikasi ISO 37301:2021 Sistem Manajemen Kepatuhan, ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan, dan ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu.

Untuk Askrindo, Direktur Utama Fankar Usman mengatakan bersih-bersih dilakukan perusahaannya dengan menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) melalui penerapan ISO 37001:2016.

Menurutnya, ini adalah Standar Internasional yang dirancang untuk membantu organisasi dalam membangun, mengimplementasikan, memelihara dan meningkatkan program anti-penyuapan. Standar ini mencakup berbagai aspek penting, seperti kebijakan anti-penyuapan, penilaian risiko, prosedur pengendalian, pelatihan dan kesadaran serta tracking dan overview.

Dengan menerapkan ISO 37001:2016, organisasi dapat mendeteksi dan mencegah tindakan penyuapan yang dapat merusak reputasi dan integritas perusahaan.

“Dengan adanya refreshment ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh karyawan PT Askrindo memiliki pengetahuan yang memadai dan budaya yang baik serta siap menerapkan sistem manajemen anti-penyuapan dalam setiap aktivitasnya,” ujar Fankar.

Sementara di tubuh Jasindo, bersih-bersih dimulai saat perusahaan menjadi bagian dari Indonesia Monetary Team (IFG) pada 2020 dengan semangat untuk memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan melalui audit yang ketat.

Jasindo mendorong upaya tersebut dengan melakukan perbaikan terhadap praktik bisnis dan underwriting yang terindikasi tidak sesuai dengan ketentuan dan secara aktif melakukan pelaporan kepada pihak berwenang saat ditemukan adanya penyimpangan seperti kasus agen PT Mitra Bina Selaras.

Seperti diketahui, pada periode tahun 2020-2021 perusahaan sempat terpuruk dengan RBC di bawah ketentuan Otorisasi Jasa Keuangan (OJK), hal ini akibat dari portofolio perusahaan yang keluar dari core competence yaitu lini bisnis Asuransi Kredit, tanpa mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi.

Sebagai langkah perbaikan saat memasuki 2022, perusahaan melakukan transformasi baik pada lini operasional bisnis maupun pendukung. Transformasi ini dilakukan agar perusahaan kedepan dapat menerapkan bisnis yang lebih maintain, transparan dan bertanggung jawab.

[Gambas:Photo CNN]

Pada 2022 dan 2023 menjadi tahun di mana Jasindo fokus untuk bangkit dengan melaksanakan penyehatan keuangan dan perbaikan basic di berbagai lini, seperti perbaikan fashion bisnis dan memperkuat tata kelola perusahaan melalui penerapan Governance, Possibility, dan Compliance.

Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel menyampaikan bahwa melalui penerapan Governance, Possibility, dan Compliance, Jasindo menerapkan absolute best observe yang mengedepankan tata kelola yang baik, proses bisnis yang prudent, basic yang kuat, dan mampu maintain, serta sebagai bentuk transformasi dari praktik bisnis masa lalu

“Kami optimistis dengan mengedepankan tata kelola yang baik dan menjalin kerjasama strategis dengan nasabah melalui possibility control partnership, kinerja positif Jasindo pasca transformasi dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” katanya.

Sebagaimana diketahui, setelah kembali sehat Jasindo berhasil mencatatkan kinerja positif dengan hasil underwriting perusahaan yang melesat 44,30 persen (yoy) menjadi Rp 420,50 miliar pada tahun 2023. Sementara perolehan premi bruto masih bergerak naik sebesar 2,43 persen (yoy) menjadi Rp 3,17 triliun. Lalu RBC Jasindo yang pada tahun 2021 berada di angka minus 84,85 persen, kembali positif di tahun 2022 dengan angka 149,53 persen dan berangsur naik di tahun 2023 menjadi 159,10 persen.

Ekonom Indef Eko Listyanto mengakui perbaikan yang dilakukan terhadap BUMN belakangan ini memang membuahkan hasil. Termasuk dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja operasional BUMN.

“Ini menggambarkan upaya pengawasan BUMN ini berhasil dan membuahkan hasil positif,” katanya.

Meski demikian, Eko mengatakan hasil itu tidak boleh langsung membuat BUMN berpuas diri. Mereka harus tetap terus berbenah, memperbaiki dengan membenahi sistem.

“Kondisi akuntabilitas di BUMN yang banyak tentu beragam, ada yang sudah menerapkan tata kelola dan akuntabilitas secara baik, namun masih ada juga yg kinerja akuntabilitasnya buruk. Tentu ke depan perlu pembenahan sistem,” katanya.

[Gambas:Video CNN]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *