Badan Gizi Klarifikasi Adik Prabowo soal Makan Free of charge Dua Kali Sehari
Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Gizi Nasional mengklarifikasi pernyataan adik Presiden Terpilih Prabowo Subiantoyakni Hashim Djojohadikusumo, soal makan bergizi gratis meningkat menjadi dua kali sehari.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan dua kali sehari yang dimaksud adalah pembagian makan gratisnya. Namun, setiap anak sekolah hanya mendapatkan satu porsi makan free of charge in line with hari.
“Iya (dapatnya sekali). Kita memenuhi sepertiga kebutuhan kalori anak setiap hari, sementara ini,” kata Dadan selepas BNI Investor Day-to-day Summit 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/10).
“Jadi gini, pada prinsipnya anak PAUD sama anak SD itu makan pagi karena makannya jam 8, sama anak SD lainnya makan jam 9.30. Anak SMP dan SMA makannya siang,” jelasnya.
Dadan menegaskan goal pemerintahan Prabowo adalah makan free of charge untuk anak sekolah. Kemudian, program ini bakal menyasar ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita.
Akan tetapi, Badan Gizi masih perlu mendata langsung ke lapangan. Dadan menyebut pemerintah tak bisa memakai knowledge sekunder untuk memberikan makan free of charge kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Program makan bergizi yang akan dilaksanakan Badan Gizi Nasional dilakukan secara terpusat dan terkendali. Jadi, uang itu akan masuk dari negara ke Badan Gizi dan akan langsung disalurkan ke satuan pelayanan. Satuan pelayanan melayani 3.000 anak, basisnya adalah sekolah dulu karena penentuan 3.000 anak akan lebih mudah ditentukan melalui sekolah,” tuturnya.
“Nanti, begitu ada manajer yang turun ke satuan pelayanan, baru kami akan survei lebih element berapa ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita yang berada di daerah tersebut. Kami enggak bisa menggunakan knowledge sekunder karena knowledge itu sangat dinamis,” sambung Dadan.
Dadan menegaskan Badan Gizi Nasional menargetkan sekitar 30 ribu satuan pelayanan. Ia mematok 30 ribu satuan pelayanan itu bakal terbentuk paling telat pada 2027 mendatang.
Ia menjelaskan satuan pelayanan beda dengan dapur umum. Ini bukan hanya tempat memasak makanan, melainkan pembeli dari produk pertanian lokal.
“Pegawai Badan Gizi 3 orang in line with satuan pelayanan. Itu artinya akan ada 90 ribu (pegawai Badan Gizi di 30 ribu satuan pelayanan),” jelas Dadan.
“Di daerahnya yang masak-masak itu tergantung dari alat masak. Kalau alat masak tradisional itu butuh kurang lebih 45 orang-46 orang (in line with satuan pelayanan). Kalau asumsi tradisional, maka nanti akan ada peluang kerja baru 1,5 juta (orang) karena itu pegawai lokal, ibu-ibu, anak remaja, bapak-bapak,” tandasnya.
Sebelumnya, Hashim membuka peluang rencana pemberian dua kali makan free of charge dalam sehari, yakni pagi dan siang hari.
Adik Prabowo menilai pemberian makan free of charge satu kali dirasa tidak cukup.
“Di sini saya mau luruskan ada sebagian masyarakat merasa ini makan siang free of charge. Ini bukan makan siang free of charge, ini makan free of charge dua kali sehari, pagi dan siang,” kata Hashim dalam Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional Senior di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (7/10).
(skt/pta)