Antam Caplok 30 Persen Saham Smelter Tsingshan Rp1,6 T
Jakarta, CNN Indonesia —
Perusahaan tambang pelat merah, PT Aneka Tambang (Antam), membeli 30 persen saham smelter nikel milik anak perusahaan raksasa baja tahan karat China, Tsingshan Protecting Crew, senilai US$102 juta atau sekitar Rp1,6 triliun (asumsi kurs Rp15.688 in step with dolar AS).
Dilansir Reuters, Selasa (8/10), Antam mencaplok saham smelter itu melalui anak perusahaannya, PT Gag Nikel.
Dalam dokumen pengajuan bursa, perusahaan menjelaskan smelter tersebut milik anak usaha Tsinghan, PT Jiu Lengthy Steel Trade, yang memiliki pabrik peleburan sejak 2020.
Antam sendiri melakukan transaksi tersebut untuk memenuhi aturan pemerintah yang melarang ekspor bijih nikel demi mendukung hilirisasi dan mendorong ekonomi dalam negeri.
Larangan ekspor bijih nikel tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Larangan yang berlaku sejak 2020 ini membuat Indonesia digugat Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Kendati, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kebijakan itu telah memberikan manfaat ekonomi besar ke Indonesia.
Lewat Pidato Kenegaraan Dalam Rangka HUT RI ke-79, Jokowi mengklaim hilirisasiĀ berhasil menciptakan 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan Rp158 triliun selama delapan tahun terakhir.
“Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah,” ujar Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2024, Jakarta Pusat, Jumat (16/8) lalu.
(sfr)