Pengusaha hotel mengecam pembubaran kegiatan Diaspora yang diselenggarakan Forum Tanah Air di Hotel Grand Kemang dan menyebutnya sebagai aksi premanisme.

Pengusaha Lodge Bersuara Keras soal Pembubaran Acara Discussion board Tanah Air




Jakarta, CNN Indonesia

Perakitan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengecam aksi premanisme yang terjadi selama acara Diaspora yang diselenggarakan oleh Forum Tanah Air di Lodge Grand Kemang pada Sabtu (28/9).

Ketua Umum BPP PHRI Hariyadi BS Sukamdani  mendesak aparat kepolisian untuk segera melakukan tindakan tegas dan menyeluruh terhadap kasus ini.

Ia mengatakan selain mengganggu tamu resort, insiden tersebut juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas resort dan menimbulkan kerugian materi serta immateri bagi pihak manajemen.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

“Sangat penting bagi aparat penegak hukum untuk tidak membiarkan tindakan kriminal ini berlalu begitu saja. Hal ini akan memberikan preseden buruk dan membahayakan keselamatan serta keamanan tamu, pengunjung, karyawan, pengelola, dan pemilik resort,” tegas Hariyadi kepada wartawan Senin (30/9).


Hariyadi mengatakan premanisme tidak memiliki tempat di masyarakat, terutama di house publik seperti resort.

Dalam pernyataannya, PHRI menegaskan bahwa tindakan kekerasan ini tidak hanya mengganggu operasional resort, tetapi juga mencoreng reputasi Indonesia sebagai destinasi yang ramah bagi tamu domestik dan internasional.

“PHRI memandang insiden ini dengan serius dan sangat keberatan atas aksi premanisme tersebut. Tindakan ini berpotensi merusak citra industri perhotelan nasional, yang sangat penting untuk perekonomian dan pariwisata Indonesia,” ujar Hariyadi.

PHRI juga meminta peningkatan pengamanan dan perlindungan bagi hotel-hotel dan tempat penyelenggaraan acara lainnya, baik yang bersifat publik maupun pribadi.

Langkah ini ia  anggap penting untuk menjaga integritas industri perhotelan serta memastikan keselamatan dan kenyamanan para tamu dan karyawan.

Selain itu, PHRI memberikan dukungan penuh kepada manajemen Lodge Grand Kemang dalam proses pemulihan pasca insiden.

“Kami akan terus mengawal proses ini hingga tercapainya keadilan dan perlindungan hukum yang maksimal,” tutup Hariyadi.

Acara diskusi yang diselenggarakan oleh Discussion board Tanah Air di sebuah resort di Kemang, Jakarta Selatan dibubarkan paksa oleh sekelompok orang pada Sabtu (28/9).

Diskusi itu dihadiri oleh sejumlah tokoh. Di antaranya, Refly Harun, Marwan Batubara, Mentioned Didu, M. Din Syamsuddin, Rizal Fadhilah, Sunarko. Kemudian Tata Kesantra dan Ida N Kusdianti, Ketua dan Sekjen Discussion board Tanah Air.

Din Syamsuddin mengatakan sejak pagi sekelompok massa telah melakukan aksi orasi dari atas mobil komando di depan resort sebelum acara dimulai.

“Tidak terlalu jelas pesan yang mereka sampaikan kecuali mengkritik para narasumber yang diundang dan membela rezim Presiden Jokowi,” kata kata Din dalam keterangannya.

Kemudian, saat acara akan dimulai massa tersebut justru masuk ke dalam ruangan dan mulai melakukan aksi perusakan.

“Acara baru akan dimulai massa anarkis memasuki ruangan resort dan mengobrak abrik ruangan. Polisi kelihatan diam membiarkan massa pengacau,” ucap Din.

Din menyebut acara diskusi batal dan menjadi konferensi pers. Dalam konferensi pers itu, para pembicara mengecam tindakan brutal kelompok massa dan menyayangkan aparat keamanan tidak menjaga keamanan dan melindungi masyarakat yang berkumpul di ruangan resort.

“Peristiwa brutal tersebut merupakan refleksi dari kejahatan demokrasi yang dilakukan rezim penguasa terakhir ini,” ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(lau/agt)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *