Alasan Bahlil Mendadak Jadi Mediator Arsjad-Anindya di Dualisme Kadin
Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Umum Golkar yang juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendadak jadi mediator kisruh dualisme kepemimpinan Kamar Dagang dan Industri (Wanita) versi Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie dan Ketua Umum Kadin 2021-2026 Arsjad Rasjid.
Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira yang ikut mendampingi Bahlil saat menjadi mediator mengatakan Ketua Umum Golkar itu mendapat bisikan sejumlah pihak sehingga turun tangan.
“Inisiatif Pak Bahlil (mempertemukan Arsjad dan Anindya),” kata Anggawira kepada CNNIndonesia.com saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (28/9).
“Pak Bahlil mendengar banyak masukan (soal kisruh Kadin). Beliau dianggap sebagai orang yang dekat dengan keduanya, kan teman juga keduanya. (Bahlil Lahadalia) menjadi jembatan,” sambungnya.
Pria yang juga ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) itu menegaskan pertemuan berlangsung bertiga, antara Bahlil, Arsjad, dan Anin. Ia mengaku menjadi saksi setelah pembicaraan tertutup pada Jumat (27/9) itu selesai.
Anggawira menegaskan Arsjad dan Anindya sepakat untuk saling menahan diri. Namun, nasib Kadin ke depan bakal seperti apa menjadi urusan kedua kubu.
Ia juga tak bisa memastikan apakah kubu Arsjad tak jadi melaporkan penunjukkan Anindya sebagai ketua umum Kadin baru. Anggawira hanya menekankan ketum Kadin 2021-2026 dan Ketum Kadin 2024-2029 itu sepakat tak lagi saling menyerang.
“Itu kan ada kesepahaman, tapi dalam degree teknisnya seperti apa, saya enggak tahu, yang penting dua-duanya sudah oke. Kita sama-sama mendukung pemerintahan baru, masing-masing (Arsjad dan Anindya) akan diberikan tempat yang baik dan terhormat,” tuturnya.
“Prosesnya nanti apakah akan ada musyawarah nasional (munas) lagi atau nanti munaslub sekarang diakui atau seperti apa, itu belum masuk ke degree teknis. Mungkin nanti tim (Kadin) akan bicara,” tutup Anggawira.
Kadin seharusnya masih di bawah komando Arsjad Rasjid sampai 2026. Namun, posisinya digantikan melalui skema musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang diusung sejumlah Kadin Daerah (Kadinda) pada Sabtu (14/9).
Kubu Arsjad sempat tak terima dengan pengangkatan Anindya sebagai ketum baru. Mereka bahkan berniat melaporkan kubu Anin ke polisi dan meminta pengadilan membatalkan pengangkatan ketum versi munaslub tersebut.
(skt/anak-anak)