Astra Internasional Raih Laba Bersih Rp15,85 T according to Juni 2024
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Astra Internasional Tbk mencetak dua bersih sebesar Rp15,85 triliun according to Juni 2024. Angka itu turun 9,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yr on yr/yoy) yakni Rp17,44 triliun.
Hal ini terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan dari grup emiten konglomerasi tersebut.
Kendati demikian, Head of Company Investor Family members Astra Tira Ardianti menyebut secara umum kinerja grup Astra cukup tangguh di tengah banyak tantangan ekonomi Indonesia.
“Kita lihat kelemahan daya beli terjadi di banyak sektor, tidak terkecuali sektor otomotif yang digeluti Astra. Sehingga kita lihat bahwa kinerja semester I cukup ketangguhan namun memang ada tantangan yang berasal dari kelemahan daya beli,” ujar Tira dalam acara Astra Media Day 2024 di Menara Astra, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).
Selain itu, situasi tunggu dan lihat menjelang pemilu menurutnya juga mempengaruhi bisnis. Oleh sebab itu, pihaknya mencatat penurunan penjualan mobil maupun motor di semester I 2024.
Tercatat penjualan mobil dan sepeda motor masing-masing menurun 17 persen dan 4 persen. Hal ini merefleksikan pelemahan pasar nasional.
“Bahkan Astra Alhamdulillah tetap bisa memimpin pasar mobil dan sepeda motor. Bahkan, di pasar mobil berhasil mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkap Tira.
Penurunan laba bersih Astra Internasional sejalan dengan pendapatan bersih perusahaan yang ikut turun 1,5 persen menjadi Rp159,96 triliun dari semula mencapai Rp162,39 triliun pada semester I 2023.
Penurunan laba Astra juga disebabkan oleh kerugian yang belum direalisasi atas investasi di saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk dan PT Medikaloka Hermina Tbk. Kerugian investasi di kedua perusahaan tersebut mencapai Rp817 miliar di paruh pertama 2024.
Sementara itu, anak usaha Astra dalam bidang alat berat PT United Tractors Tbk yang 59,5 persen sahamnya dimiliki perseroan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 15 persen menjadi Rp9,5 triliun (yoy).
Penurunan laba bersih ini sejalan dengan melemahnya pendapatan. Tercatat, United Tractors mengantongi pendapatan sebesar Rp68,6 triliun di semester I 2024, turun 6 persen (yoy).
Company Secretary United Tractors Sara Ok Loebis menyebut bahwa penurunan itu bukanlah hal yang mengejutkan. Menurutnya, pihaknya masih merasakan dampak dari tingginya harga komoditas pada 2023, khususnya batubara. Namun harga itu sudah mulai melandai pada 2024.
“Namun mungkin teman-teman perlu tahu harga batubara sekarang masih baik di mata pelaku tambang. Sehingga sebetulnya kami masih punya dampak yang positif, namun memang tidak setinggi dari tahun 2023,” ujar Sara di kesempatan yang sama.
Sementara itu, anak usaha astra lain yakni PT Astra Otoparts Tbk menorehkan kenaikan laba bersih sebesar 26,48 persen (yoy) menjadi Rp1,01 triliun sepanjang semester I 2024. Di sisi lain, pendapatan perusahaan turun tipis 2 persen menjadi Rp9,19 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,38 triliun.
Kemudian emiten divisi teknologi informasi Astra PT Astra Graphia Tbk yang 76,9 persen sahamnya dimiliki perseroan mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 22,73 persen menjadi Rp82,14 miliar. Peningkatan itu terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.
Pada saat yang sama, pendapatan bersih emiten dengan kode saham ASGR ini turun 1,89 persen menjadi Rp1,28 triliun.
Lalu, according to Juni 2024, laba bersih emiten divisi agribisnis dalam grup Astra PT Astra Agro Lestari Tbk melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 36 persen menjadi Rp501 miliar.
Tercatat, quantity penjualan minyak kelapa sawit (CPO) dan produk turunannya meningkat 4 persen menjadi 781 ribu ton. Sementara harga CPO meningkat sebesar 8 persen menjadi Rp12.248 according to kilogram (kg).
(berbagi/pikiran)