Banyak orang ingin mengembangkan nilai uang dengan menginvestasikannya ke sejumlah instrumen mulai dari tabungan, saham, reksa dana, emas hingga asuransi.

Cara Perkecil Risiko Simpan Uang di Saham hingga Reksa Dana



Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Banyak orang ingin mengembangkan nilai uang mereka dengan menginvestasikannya ke sejumlah instrumen mulai dari tabungan, sahamBahasa Indonesia: reksa danaemas menjadi kripto.

Namun, ada risiko yang perlu dihitung sebelum mengambil keputusan itu. Sebisa mungkin risiko itu harus diketahui supaya keinginan untuk menginvestasikan uang itu nanti tidak justru malah mendatangkan kerugian.

Perencana Keuangan Finansialku Gede Indra Gautama mengatakan ada perbedaan antara sejumlah risiko produk investasi termasuk asuransi yang perlu diketahui. Ia menyebut manfaat yang didapatkan ketika menyimpan uang di asuransi tentu berbeda dengan instrumen investasi.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

“Sebelum menempatkan dana Anda di tabungan atau pun produk investasi, penting untuk mencari informasi yang berkaitan dengan reputasi melalui berita-berita yang ada di berbagai platform,” kata Indra kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/9).

Jika diurutkan, Indra memberikan gambaran produk investasi berisiko rendah hingga tinggi. Berikut urutannya.

1. Rekening tabungan

Ia mengatakan tabungan menjadi instrumen yang paling rendah risikonya. Ia menyebut ini cocok bagi Anda yang baru mulai memikirkan tempat menyimpan uang.

Instrumen ini aman karena dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kendati demikian, bunga alias imbal hasil yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan produk keuangan lain.

“Walaupun risikonya sangat rendah, perlu diingat bunga yang diperoleh mungkin tidak sebanding dengan inflasi,” pesannya.

2. Deposito berjangka

Menurutnya, deposito cocok bagi yang sudah terbiasa menabung dan siap menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu.

Risiko dari deposito berjangka juga terbilang rendah karena dijamin LPS. Bahkan instrumen ini memberikan bunga lebih tinggi ketimbang tabungan biasa.

Namun, konsekuensinya uang Anda tidak bisa diambil sebelum jatuh pace atau jangka waktu depositonya habis.

3. Tidak

Menyimpan uang dalam bentuk emas kerap dipilih oleh mereka yang perlu investasi fisik dan mudah. Indra melihat emas dianggap sebagai aset yang aman atau tempat berlindung yang aman dan nilainya cenderung stabil, bahkan bisa meningkat dalam jangka panjang karena jumlahnya terbatas.

“Risiko dari instrumen ini tentunya harga yang dapat berfluktuasi. Lalu, ada risiko kehilangan atau pencurian jika emas batangan tidak disimpan di tempat yang aman,” wanti-wanti Indra.

4. Reksa dana

Reksa dana bisa mulai dilirik ketika sudah melek investasi di pasar modal. Risiko instrumen ini terdiversifikasi, meski lebih rendah dibandingkan investasi langsung di pasar modal.

Risiko menyimpan uang di reksa dana juga bisa dipangkas karena dikelola manajer investasi profesional. Selain itu, ada berbagai jenis reksa dana, seperti pasar uang; pendapatan tetap; campuran antara deposito, obligasi, saham; dan reksa dana saham yang bisa disesuaikan dengan profil risiko.

5. Berbagi

Selain empat tempat menyimpan uang tersebut, Indra menyinggung soal saham blue-chip. Produk ini cocok bagi yang terbiasa berinvestasi di pasar modal dan memahami konsep investasi jangka panjang.

“Keuntungan investasi di instrumen ini tentu potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang, terutama jika berinvestasi di perusahaan-perusahaan besar dan stabil. Namun, perlu diingat fluktuasi harga saham dapat membuat investasi ini paling berisiko dibanding instrumen lainnya,” tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

Perkecil risiko

Perencana Keuangan PINA Rista Zwestika menegaskan tidak ada investasi yang sepenuhnya tanpa risiko. Namun, ada yang disebut dengan manajemen risiko.

Ia menyebut tujuan utama manajemen risiko adalah meminimalisir potensi kerugian. Di lain sisi, Anda berpeluang memaksimalkan potensi keuntungan.

“Dengan pemahaman yang baik tentang risiko dan strategi yang tepat, Anda dapat membuat keputusan investasi yang bijak,” ucapnya.

Rista memberikan sejumlah kiat memperkecil risiko, termasuk ketika menempatkan uang di asuransi. Ada tiga langkah utama yang menurutnya penting untuk diperhatikan.

1. Pahami polis asuransi

Rista berpesan untuk selalu membaca polis asuransi dengan seksama sebelum menandatanganinya

“Pastikan Anda memahami semua ketentuan dan manfaat yang ditawarkan,” kata Rista.

2. Jangan salah pilih perusahaan

Ia menekankan pentingnya memilih perusahaan asuransi terpercaya, bisa dilihat dari reputasinya yang baik dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Selalu klaim manfaat asuransi tepat waktu

Jangan lupa untuk melaporkan dan melengkapi semua dokumen yang diperlukan saat klaim.

Sedangkan untuk produk investasi lain, Rista menekankan pentingnya diversifikasi. Misalnya, ketika Anda memilih menyimpan uang di rekening tabungan.

Ia menyarankan jangan hanya menaruh uang di satu financial institution. Rista menilai penting untuk menempatkan uang di berbagai produk perbankan dengan tingkat bunga yang berbeda.

Begitu pula saat Anda memilih menyimpan uang dalam bentuk saham. Ia menegaskan jangan simpan uang tersebut di satu tempat, melainkan harus disebar ke berbagai sektor dan perusahaan.

(ori)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *