Konstruksi Fase Keempat, Nippon Shokubai Kucurkan Dana Rp1,69 Triliun
Jakarta, CNN Indonesia —
Rekomendasi Judul:
1. Konstruksi Fase Keempat, Nippon Shokubai Kucurkan Dana Rp1,69 Triliun
2. PT Nippon Shokubai Investasikan Rp1,69 T untuk Konstruksi Fase Keempat
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, mengunjungi fasilitas PT Nippon Shokubai Indonesia di Cilegon. Kunjungan ini untuk melihat langsung perkembangan investasi perusahaan asal Jepang tersebut.
Dalam kunjungannya, Rosan mengapresiasi komitmen Nippon Shokubai dalam mengembangkan industri petrokimia di Indonesia. Di mana pada 2025, PT Nippon Shikubai akan memulai konstruksi fase keempat di Cilegon dan diharapkan tahun 2027 sudah bisa beroperasi.
“Saya mengapresiasi Nippon Shokubai yang sudah berinvestasi dari tahun 1996. Saya datang sudah (pembangunan) fase keempat dengan nilai perluasan sekitar Rp1,69 triliun (US$110 juta),” ujar Rosan dikutip Kamis (12/9).
Rosan melanjutkan, pemerintah Indonesia sangat menjaga investasi yang sudah ada di tanah air. Tidak hanya investasi yang baru, tetapi yang sudah masuk juga harus dijaga dengan baik, katanya.
“Ini dilakukan agar menjadi advertising and marketing gear phrases of mouth kepada investor-investor lainnya untuk berinvestasi di Indonesia,” papar Rosan.
Berdasarkan information Kementerian Investasi/BKPM mencatat PT Nippon Shokubai Indonesia pertama kali memulai produksi komersialnya pada 1999 dengan fasilitas pertama.
Sejak itu, perusahaan terus melakukan ekspansi, dengan fasilitas kedua mulai beroperasi secara komersial pada 2014. Kemudian, fasilitas ketiga pada 2023 lalu.
Dengan demikian, perluasan ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak bagi perusahaan tapi juga harus berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Pada fase keempat ini rencananya mulai konstruksi di 2025 dan diharapkan 2027 sudah bisa berproduksi. Ini juga akan meningkatkan peran dan SDM di Cilegon sehingga bisa bertumbuh dan berkembang. Pemerintah punya program vokasi dan coaching untuk mendukung hal ini,” tambah Rosan.
Sebelumnya, PT Nippon Shokubai Indonesia mengumumkan rencana untuk melakukan perluasan industri keempat dengan investasi sekitar Rp1,69 triliun (US$110 juta). Fasilitas baru ini akan mulai dibangun pada 2025 dan direncanakan untuk memulai produksi komersial pada tahun 2027.
Fasilitas keempat tersebut akan difokuskan untuk memproduksi Superabsorbent Polymer (SAP) pertama di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 50.000 ton in keeping with tahun.
Produk SAP ini sangat penting dalam industri manufaktur, terutama untuk produk-produk seperti popok, pembalut, dan barang-barang lainnya yang memerlukan daya serap tinggi.
“Selama berada dalam koridor hukum yang baik dan benar, kami akan mendukung dan memfasilitasi penuh investasi Nippon Shokubai. Pemerintah juga memiliki program Tremendous Tax Deduction, bisa mendapatkan tax insentif sampai 200%,” tambah Rosan lagi.
Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong investasi asing yang dapat memberikan nilai tambah bagi industri nasional dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
General investasi Jepang di Indonesia selama lima tahun terakhir telah mencapai lebih dari US$19 miliar, dengan sektor-sektor utama meliputi industri kendaraan bermotor, listrik dan fuel, serta perumahan dan kawasan industri.
PT Nippon Shokubai Indonesia menjadi salah satu contoh sukses bagaimana perusahaan Jepang terus memperkuat kehadirannya di Indonesia melalui investasi berkelanjutan.
(dalam)