Ibu Negara Apresiasi Program Sampah Berkelanjutan Pertamina di Kaltim
Jakarta, CNN Indonesia —
Pertamina Crew kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan berpartisipasi dalam kunjungan kerja Ibu Negara, Iriana Jokowi, bersama Organisasi Aksi Solidaritas Technology Kabinet Indonesia Maju (OASE) di Desa Tengin Baru, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Pada acara bertajuk ‘Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos dan Eco Enzyme’ ini, Pertamina tidak hanya memeriahkan kegiatan, tetapi juga menampilkan berbagai program unggulan pengelolaan sampah yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Beberapa program pengelolaan sampah yang dijadikan produk-produk bernilai manfaat bagi masyarakat yang dihadirkan Pemerintah Crew, antara lain Program Pelita Borneo binaan PT Kilang Pertamina Internasional unit V Balikpapan, dan Program Pusaka binaan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur.
Di samping itu juga ada Program Desa Energi Berdikari Wasteco binaan Pertamina Hulu Mahakam, Program Seraya Handycraft binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dan mitra binaan Rumah BUMN Balikpapan.
Iriana bersama Wury Ma’ruf Amin, serta ibu-ibu yang tergabung dalam OASE, mengunjungi Pameran stan produk binaan Pertamina Crew melihat berbagai macam produk pengelolaan sampah.
Beberapa di antaranya pengelolaan serabut kelapa menjadi produk tas, sepatu, pot bunga, pupuk cocopeat, sampai dengan produk cocomesh yaitu jaring sabut kelapa yang bagus guna menahan longsor tanah.
Produk ini telah meningkatkan penghasilan masyarakat sebesar Rp288 juta/tahun, serta bisa mengatasi masalah lingkungan dengan pemanfaatan limbah sabut kelapa mencapai 108 ton/tahun.
Selain itu produk pengelolaan sampah plastik, kain perca dan minyak jelantah juga ditampilkan pada kegiatan ini, diantaranya produk totebag, tas, bantal, pouch, tas pocket book, lilin aromaterapi, kantong lilinbantal dan berbagai produk kerajinan lainnya.
Tidak hanya itu, produk UMKM Program Desa Energi Berdikari Waste Power For Neighborhood (Wasteco), yaitu aneka ragam olahan makanan yang dimasak menggunakan bahan bakar dari gasoline metana hasil pengelolaan sampah.
Program ini sendiri telah menyambungkan gasoline metana ke 380 rumah masyarakat serta UMKM di sekitar Manggar, saat ini pemanfaatan gasoline metana tersebut sebagai bahan bakar alternatif memasak masyarakat yang bisa menghemat serta meningkatkan omset penjualan produk senilai Rp420 juta/tahun.
Vice President Company Communique Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyebutkan produk-produk makanan ini menjadi perhatian khusus para ibu OASE karena dari segi kemasan cukup unik dan rasa sangat beragam.
“Dukungan Ibu Iriana terhadap usaha mikro kecil dan menengah, terlihat saat menghadiri Sales space Exhibit Pertamina Crew, di mana Ibu Negara melihat dan memberikan tanggapan positif terhadap produk-produk tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (13/9).
Ia menambahkan bahwa ibu-ibu OASE juga mencoba produk-produk olahan makanan yang dimasak menggunakan bahan bakar dari gasoline metana tersebut yang mempunyai proses pengolahan yang sangat mendukung aspek ramah lingkungan.
Apresiasi dan dukungan terhadap produk-produk pengelolaan sampah Pertamina Crew juga disampaikan oleh istri Menteri BUMN, Liza Thohir.
“Produk ini sangat bagus dan bisa untuk dijual lebih masif lagi, kemasan-nya unik sekali,” ucap dia.
Di sisi lain, Native Hero Program Pusaka Pemanfaatan Ulang Sabut Kelapa Binaan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, Rusni Pebriyanti, menilai program pengelolaan sampah ini sangat memberikan berkah dan dampak ekonomi yang baik untuk masyarakat.
“Di mana Pertamina memberikan beef up penuh kepada masyarakat untuk mengelola sampah dan menjadikan produk yang sangat unik dan mempunyai nilai jual yang sangat tinggi,” sebutnya.
Sebagai informasi, Pertamina senantiasa berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat supaya mandiri secara energi dan ekonomi. Perseroan sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung goal Emisi Nol Bersih Tahun 2060.
Hal ini diwujudkan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Lingkungan, Sosial & Tata Kelola (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(hati nurani)