Erick Thohir Rapat Bareng Bos-bos BUMN Bahas Masa Depan Bisnis
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membahas soal Rencana Jangka Panjang Pembangunan (RJPP) BUMN guna menyusun strategi keberlanjutan.
Melalui akun Instagramnya, yang dikutip pada Jumat (13/9/2024), Erick memimpin diskusi RJPP dengan melibatkan Direktur Utama dari sejumlah perusahaan BUMN besar, termasuk PT PLN (Persero), PT Danareksa (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero).
Erick menekankan perlunya penyusunan information, konsep, dan strategi yang terstruktur untuk memastikan adanya tolak ukur yang jelas serta penerapan yang berkelanjutan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN
“Kami ingin memastikan semua information, konsep, strategi tersusun rapi sehingga ada tolak ukur dan bisa diterapkan secara berkelanjutan,” ujar Erick.
Dalam presentasinya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa fokus PLN adalah pada peningkatan pendapatan dan digitalisasi. PLN menargetkan pertumbuhan signifikan dan pengembangan PLN Cell hingga tahun 2028.
“Gol kami di tahun 2028 pak, ini dari expansion kita ada peningkatan. Kemudian digitalisasi dari PLN Cell, kemudian bagaimana kami lebih kuat lagi menjadi perusahaan yang berorientasi kepada masa depan,” kata Dermawan.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan tiga prioritas utama Pertamina untuk lima tahun mendatang. Pertama, peningkatan kapasitas untuk menurunkan impor, yakni import expansion, fuel, dan elpiji. Kedua, kata Nicke, Pertamina akan menurunkan emisi karbon terkait dengan misi internet 0 emission.
“Jadi ada karbonasi dari current operation dan ketiga adalah hilirisasi dari oil dan fuel karena kebutuhan BBM-nya akan menurun,” ujar Nicke.
Di sisi lain, Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menyatakan bahwa Danareksa akan memfokuskan diri pada transformasi dan investasi berstandar internasional, serta pengembangan ekosistem inner dan BUMN secara keseluruhan.
“Menjadi spesialis transformasi dan investasi yang berstandar berskala internasional, tapi kita ingin fokus kepada ekosistem yang ada di Danareksa maupun yang ada di BUMN,” pungkasnya.
(lau/pta)