RI Bakal Punya Pembangkit Listrik Nuklir 2032, Ini Dua Investornya




Jakarta, CNN Indonesia

Indonesia bakal punya pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada 2032 mendatang.

Hal itu disampaikan Dewan Energi Nasional (DEN). DEN menyebut sudah ada dua investor asing yang siap menggarap proyek tersebut. Keduanya merupakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto menegaskan bahwa PLTN juga masuk dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

“Iya (2032) sudah ada nuklir, listriknya sudah sedang streaming. Sudah tanggal operasi komersial (COD),” katanya selepas detikcom Leaders Discussion board di Menara Financial institution Mega, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).

Pria yang akrab disapa Djoksis itu optimistis dengan goal tersebut. Ia meyakini goal suplai listrik dari PLTN di 2032 bisa terkejar.

Djoko menegaskan pemerintah saat ini tinggal berjuang agar penyediaan listrik dari nuklir bisa masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

“Ada (investor PLTN), salah satunya PT ThorCon (ThorCon Global Pte Ltd melalui PT ThorCon Energy Indonesia). Satu lagi itu yang di Kalimantan, Nus Nus (NuScale) apa gitu, lupa saya,” jelas Djoko.

Ia mengatakan Pemerintah Indonesia sudah melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan ThorCon. Pembangunan pembangkit listrik nuklir di Bangka Belitung itu memakan biaya Rp17 triliun pada tahap pertama.

Berdasarkan penjelasan di situs resmi ThorCon Energy, PLTN berbasis teknologi Molten Salt Reactor 2×250 MW (TMSR500) rencananya dibangun di wilayah Kelasa, Kabupaten Bangka Tengah. Proyek ini dinamakan Kelasa-1.

“As soon as itu masuk ke RUPTL, maka itu wajib kita laksanakan. Nah, sementara investasinya bersyukur sudah dari luar. Kita, negara, gak ngeluarin investasi,” tegas Djoko.

“Kemudian, ada MoU misalnya PLN sama salah satu investor, katakan PT ThorCon. Ya sudah, harga listriknya sekian. Sudah, langsung dibangun (PLTN). Sudah lengkap semua dokumentasinya,” tandasnya.

Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaporkan bahwa mereka sempat menerima perwakilan PT PLN Indonesia Energy dan NuScale pada Mei 2024 lalu. Rencananya, bakal ada kerja sama antara PLN IP dan NuScale untuk menggarap PLTN di Kalimantan Barat.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *