Hasil penilaian kinerja pengelolaan pengaduan Pemerintah Kabupaten/Kota tahun 2023 dari Kemendagri menyatakan Kota Semarang mendapatkan predikat "sangat baik".

Kanal Pengaduan Semarang “Sapa Mbak Ita” Dapat Predikat Sangat Baik




Jakarta, CNN Indonesia

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam merespons aduan masyarakat melalu kanal Sapa Mbak Ita, sejalan dengan hasil penilaian kinerja pengelolaan pengaduan Pemerintah Kabupaten/Kota tahun 2023 dari Kementerian Dalam Negeri yang menyatakan bahwa Kota Semarang mendapatkan predikat kualitas pengelolaan pengaduan “sangat baik”.

Berdasarkan hasil rekapitulasi laju tindak lanjut penilaian tersebut, pengelola pengaduan Kota Semarang mampu menyelesaikan laporan yang masuk melalui kanal sapambakita.lapor.cross.identification dengan jumlah aduan terkelola tertinggi kedua setelah Kota Malang dengan laju tindak lanjut 100 persen.

Secara khusus, Mbak Ita menyatakan apresiasi terhadap seluruh admin penghubung Kanal Pengaduan Publik Sapa Mbak Ita yang bekerja selama 24 jam dalam 7 hari guna menangani berbagai lingkup aduan kemasyarakatan, mulai dari perbaikan fasilitas umum, perbaikan infrastruktur, pelayanan administrasi kependudukan, hingga fasilitas pendidikan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Semarang mengucapkan matur nuwun kepada teman-teman yang sudah sangat gercep untuk menerima dan menyelesaikan keluhan, masukan atau bahkan kritikan dari masyarakat. Terima kasih kepada semua tim yang terlibat dalam penyelesaian aduan masyarakat melalui kanal ini,” ujar Mbak Ita dalam Rapat Tracking dan Evaluasi Pelayanan Pengaduan “Sapa Mbak Ita” Catur Wulan II di Balai Kota Semarang, Kamis (5/9).

Senada, Kepala Dinas Kominfo Kota Semarang, Soenarto, turut memuji kinerja admin pengelola kanal aduan publik Sapa Mbak Ita yang berjumlah lima kanal. Soenarto berharap, proses penyelesaian pengaduan dapat terus disempurnakan.

“Pertama, tentang bagaimana laporan yang selesai bersyarat dapat diselesaikan secepatnya. Kedua, tuntaskan aduan masyarakat hingga benar-benar selesai agar tidak terjadi laporan berulang. Ketiga, selesaikan aduan dengan memperhatikan kualitas tindak lanjutnya,” papar Soenarto.

Dalam Kegiatan Tracking dan Evaluasi Pengaduan Pelayanan Publik Sapa Mbak Ita Caturwulan II Tahun 2024, para admin penghubung Pengelola Pengaduan Publik didorong untuk meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya dalam merespon aduan dan aspirasi masyarakat.

“Laporan yang masuk harus segera dikonfirmasi untuk ditindaklanjuti. Untuk menindaklanjuti laporan tidak perlu meminta permohonan information pelapor, cukup fokus pada aduan yang dilaporkan,” kata Soenarto.

Tracking dan evaluasi disebut akan dilakukan secara rutin oleh Dinas Kominfo Kota Semarang, sehingga kendala yang ada dapat teridentifikasi, sekaligus sebagai sarana bersilaturahmi antar admin penghubung, admin utama dan pengelola pengaduan.

Di sepanjang catur wulan II dari Mei hingga Agustus, terdapat 1.598 aduan yang masuk ke kanal Sapa Mbak Ita.

Pada periode yang sama, Dinas Perhubungan Kota Semarang menjadi OPD dengan jumlah disposisi tertinggi, sejumlah 297 aduan, disusul oleh Dinas Pekerjaan Umum 251 aduan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 222 aduan, Satpol PP 116 aduan dan Dinas Kominfo 85 aduan.

Adapun aduan terbanyak yang masuk pada catur wulan II adalah terkait laporan jalan rusak, aduan parkir, lampu PJU padam, aduan trantibum, dan permintaan pemangkasan pohon.

(bereaksi/tertawa)


[Gambas:Video CNN]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *