Waskita Tak Akan Ambil Proyek Tol Lagi Selama Penyehatan
Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tidak akan mengambil proyek tol baru selama proses penyehatan.
Diketahui, Waskita memiliki utang sebesar Rp41,2 triliun consistent with Desember 2023 yang terdiri dari perbankan, penjaminan atas kredit modal kerja (KMK), hingga obligasi nonpenjaminan.
“Mereka (Waskita) tidak akan ambil (proyek) tol lagi. Dulu mereka kan memang kenanya di tol, ke depan mereka tidak akan ambil tol baru,” katanya di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (6/9).
Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan saat ini Waskita masih menyelesaikan beberapa proyek tol seperti Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Ke depan, proyek-proyek tol tersebut katanya akan dilepas sehingga bisa mengurangi utang Waskita.
Waskita, sambung Tiko, ke depan masih akan mengerjakan proyek pemerintah dengan kontrak yang lebih sehat. Namun, khusus proyek tol akan diserahkan ke Hutama Karya.
“(Waskita) tetap (mengerjakan) proyek-proyek, khususnya proyek pemerintah juga, kan sekarang kontraknya berjalan lagi. Nah tentunya dengan dukungan perbankan, nanti Waskita bisa menjalankan proyek-proyek baru dengan kontrak yang lebih sehat yang penting. Untuk tol, penugasan, semua ada di Hutama Karya,” imbuhnya.
Sementara itu, Waskita mendapat persetujuan restrukturisasi utang senilai Rp26,3 triliun dari 21 kreditur financial institution. Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan pinjaman perbankan itu direstrukturisasi 100 persen.
Hal ini ditandai dengan dilakukannya penandatanganan Grasp Restructuring Settlement (MRA) antara Waskita Karya dengan 21 Kreditur Perbankan pada Jumat (6/9).
“Jadi general ada Rp26,3 triliun kita sudah tanda tangan MRA,” katanya.
Selain itu, Hanugroho mengatakan ada empat surat utang atau obligasi yang juga dalam proses restrukturisasi. Dari empat seri, tinggal satu seri yang prosesnya belum selesai.
“Nilainya sekitar Rp1,3 triliun untuk yang obligasi yang belum. Yang sudah kurang lebih Rp3 triliun, yang masih progres Rp1,3 triliun,” ungkapnya.
(fby/pta)