JP Morgan ‘Ramal’ Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen Tahun Ini
Jakarta, CNN Indonesia —
Bank of America (JPM) memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh di stage 5 persen sepanjang tahun ini. Proyeksi ini naik dibandingkan awal tahun yang hanya 4,8 persen.
Head of Analysis & Startegi JP Morgan Indonesia Henry Wibowo mengatakan pihaknya melihat perekonomian Indonesia lebih tangguh dari bacaan awal tahun, sehingga proyeksinya diubah jadi lebih tinggi.
“Jadi mungkin di awal tahun kalau bukan salah kami mengharapkan pertumbuhan PDB di 4,8 persen. Lalu kita merevisi sepanjang jalan menjadi 5 persen karena kita lihat ternyata ekonomi kita itu lebih ulet dibandingkan ekspektasi dari marketplace di awal tahun,” ujarnya dalam media briefing di Power Development SCBD, Kamis (5/9).
Sementara, untuk tahun depan diperkirakan mampu tumbuh di atas 5 persen. Sejalan dengan proyeksi pemerintah di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar 5,2 persen.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah ini naik dibandingkan outlook 2024 sebesar 5,1 persen.
“Kadang kalau kita lihat memang goal pemerintah itu yang paling penting dulu dilihat sebenarnya adalah naik atau turun. Karena kalau naik kan lebih optimis, turun berarti ekonominya lebih waspada. Jadi kita melihat ya harusnya tahun ini dan tahun depan pertumbuhan di 5 persen atau di atas 5 persen itu masih bisa tercapai,” jelasnya.
Adapun motor penggerak perekonomian masih akan bertopang pada konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor dan belanja pemerintah.
Namun, ia melihat belanja pemerintah akan sedikit tertahan karena terbatas pada anggaran. Pasalnya, restrict defisit maksimal 3 persen sehingga belanja yang dilakukan harus hati-hati.
Oleh karenanya, apabila tahun depan ingin tumbuh lebih dari 5 persen, maka konsumsi rumah tangga dan kinerja investasi harus lebih digenjot dari tahun ini.
“Jadi kita mau spending banyak bisa tapi ada limitnya tuh. Nah, menurut saya kalau kita mau tumbuh lebih dari 5 persen itu kita harus genjot yang lain. Both dari konsumsi atau funding,” pungkasnya.
(ldy/sfr)