Warga Solo kesulitan mendapat gas Elpiji 3 kg di pasaran. Kelangkaan tersebut sudah terjadi selama hampir satu bulan.

Respons Pertamina soal Warga Solo Kesulitan Dapat LPG 3 Kg




Solo, CNN Indonesia

Warga Solo kesulitan mendapat fuel (Gas LPG/Elpiji 3 kg) di pasaran. Kelangkaan tersebut sudah terjadi selama hampir satu bulan.

Keluhan warga berdatangan dari warga melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Penelusuran CNNIndonesia.com di laman ULAS Pemkot Solo, keluhan dilayangkan warga hampir setiap hari sejak akhir Agustus 2024 lalu.

Kepala Bidang Pelayanan dan Pengembangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Coaching Hartanto mengatakan kelangkaan fuel melon dipicu oleh hari libur nasional 17 Agustus lalu.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

“Agustus itu kan 16 dan 17 libur. Dari Pertamina menjelaskan setiap hari libur memang tidak ada pengiriman,” kata Coaching saat ditemui Selasa (3/9).

Mandeknya suplai fuel melon selama dua hari tersebut memicu efek berantai. Sebab, Kota Solo seharusnya mendapat jatah rata-rata harian sebanyak 32.450 tabung atau setara dengan 97.350 kg in keeping with hari.

“Kalau sehari saja libur, pasti terasa. karena pengguna Elpiji 3 kg itu masyarakat tidak mampu dan UMKM. Begitu ada bolong sehari, mereka tidak bisa memasak,” kata dia.

Kelangkaan fuel Elpiji 3 kg itu, lanjut Coaching, direspons masyarakat dengan melakukan aksi pembelian panik. Warga membeli fuel melebihi kebutuhan untuk berjaga-jaga saat terjadi kelangkaan.

Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pengecer yang memanfaatkan kesempatan. Mereka memborong fuel Elpiji dari pangkalan untuk dijual kembali ke warga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pantauan CNNIndonesia.com di beberapa pengecer, harga Elpiji 3 kg bisa mencapai kisaran harga Rp22 ribu-Rp25 ribu in keeping with tabung. Sedangkan HET yang ditetapkan Pertamina hanya di angka Rp 15.500.

“Di lapangan terjadi pembelian panik. Sudah punya fuel 1 tabung, beli lagi satu. Belum lagi ada banyak sekali pengecer,” kata Coaching.

Coaching mengatakan Disdag Kota Solo sudah berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswana Migas Senin (2/9) kemarin. Dalam rapat tersebut, Disdag meminta agar Pertamina tetap memasok fuel Elpiji 3 kg untuk Kota Solo pada hari libur nasional.

“Kalau tidak bisa, paling tidak kuota tanggal merah itu dikirim lebih awal biar kebutuhan di masyarakat bisa tercover dan masyarakat tidak kesulitan mencari,” kata dia.

Coaching menambahkan, Selama sepekan terakhir, petugas dari Disdag sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan dan agen fuel Elpiji di Kota Solo. Dari sidak tersebut, kata Coaching, bisa dipastikan langkanya fuel Elpiji 3 kg di Solo bukan karena kurangnya pasokan dari Pertamina.

“Distribusi reguler itu sebenarnya ada. Kemarin kita cek ke pangkalan pengirimannya tertib kok. Hanya yang terjadi begitu datang suplai, fuel itu langsung dibeli masyarakat dan pengecer langsung habis,” kata dia.

Sementara itu, Space Supervisor Verbal exchange, Family members, & Company Social Duty (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyatakan pihaknya telah melakukan penambahan fakultatif Elpiji 3 kg sebanyak 13.600 tabung di Kota Solo.

Penambahan ini dilakukan pada 19 Agustus 2024 sebanyak 5.960 tabung, tanggal 23 Agustus 2024 sebanyak 5.040, dan tanggal 24 Agustus 2024 sebanyak 2.600 tabung.

“Tambahan fakultatif tersebut merupakan langkah antisipasi untuk mencegah adanya kelangkaan berkaitan dengan peningkatan permintaan berdasarkan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat,” kata Brasto melalui keterangan tertulis.

[Gambas:Video CNN]

(tenggara)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *