Menko Airlangga Hartarto, Chairul Tanjung, Sri Mulyani, hingga Aburizal Bakrie berkumpul membahas kelas menengah Indonesia.

Airlangga Kumpul Bareng CT hingga Aburizal Bakrie Bahas Kelas Menengah




Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkumpul dengan para tokoh nasional, seperti Chairul Tanjung (CT), Sri Mulyani, hingga Aburizal Bakrie.

Airlangga mengumpulkan para mantan menko perekonomian itu untuk membahas kelas menengah. Momen ini juga masih sejalan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Kemenko Perekonomian yang jatuh pada 25 Juli 2024.

Mereka berkumpul sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah itu, Airlangga dan para mantan pejabat negara itu berbincang secara tertutup, yang diakhiri dengan konferensi pers sekitar pukul 12.30 WIB.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

“Ini dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemenko Perekonomian yang ke-58, kami kumpulkan para senior,” ucap Airlangga dalam Konferensi Pers Conversation Kelas Menengah di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).

“Hadir di sini para senior menko, mulai dari zaman 2000-an Pak Prof Dorodjatun, umur jangan ditanya. Kemudian Pak Aburizal Bakrie hadir di sini, kemudian Pak Chairul Tanjung, kemudian Pak Darmin Nasution. Kemudian Ibu Sri Mulyani, menko juga Ibu Sri Mulyani,” sambungnya.

Selain para mantan menko, hadir juga Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti. Ada juga Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi hingga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani.

Airlangga menjelaskan kelas menengah punya peran penting bagi Indonesia. Ia menyebut heart magnificence merupakan motor penggerak ekonomi tanah air.

Ia merinci kelas menengah di Indonesia saat ini tersisa 17,13 persen. Sedangkan mereka yang turun kasta cukup besar, yakni hampir 50 persen.

Jika rakyat Indonesia ada 270 juta, maka kelas menengah kini tersisa 46,25 juta orang. Sedangkan mereka yang turun kelas diperkirakan menembus 135 juta penduduk.

“Tentunya pada waktu sebelum covid angkanya (kelas menengah) sedikit lebih tinggi. Ini karena ada efek dari covid yang sering disampaikan Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) sebagai scaring impact, diharapkan ini bisa diperbaiki ke depannya,” jelas Airlangga.

“Untuk menjaga kelas menengah kita perlu mendorong pertumbuhan perekonomian yang stabil dan tinggi. Karena ini akan mendorong kelas menengah kita untuk turus tumbuh dan mengurangi mereka yang expiring heart magnificence atau penurunan dari kelas menengah itu sendiri,” tambahnya.

Pemerintah mengklaim sudah banyak berjuang untuk menjaga kelas menengah. Ini dilakukan melalui sederet program, antara lain perlindungan sosial (perlinsos), insentif pajak, jaminan kehilangan pekerjaan, Kartu Prakerja, hingga kredit usaha rakyat (KUR).

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *