Wu Yajun, Mantan Wartawan yang Menjelma Jadi Ratu Properti Rp84 T
Jakarta, CNN Indonesia —
Perjalanan hidup tidak pun seorang bisa mengetahuinya. Begitu juga mungkin yang terjadi pada Wu Yajun.
Dulunya seorang pekerja pabrik di masa mudanya, kini Wu Yajun telah menjelma menjadi wanita kaya raya dan kaya raya.
Mengutip Forbes, general kekayaannya kini mencapai US$5,5 miliar. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp15.401 in keeping with dolar AS, general kekayaan Wu Yajun itu tembus Rp84,7 triliun.
Jumlah harta itu membuatnya menjadi wanita terkaya nomor 61 di China saat ini. Sementara itu untuk stage dunia, ia menempati peringkat orang terkaya nomor 572.
Lalu siapa sebenarnya dia sehingga bisa menjelma dari seorang buruh pabrik menjadi wanita sekaya raya seperti itu?
Mengutip berbagai sumber, Wu Yajun merupakan pengusaha dari China. Ia lahir di Chongqing, China pada 1964 silam.
Meskipun ia sekarang merupakan pengusaha sukses, sejatinya Wu Yajun bukan berasal dari keluarga pengusaha.
Orang tuanya berdasarkan informasi yang disampaikan sejumlah orang yang dekat dengannya adalah penjahit. Tidak banyak informasi yang bisa digali soal masa kecil dan latar belakang pendidikan Wu Yajun.
Yang terlacak adalah dia pernah menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Navigasi Northwestern Polytechnical College, China. Ia lulus pada 1984 lalu.
Usai menyelesaikan studinya di perguruan tinggi, ia bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan hanya US$16 in keeping with bulan. Namun, pekerjaan itu hanya ia lakoni selama 4 tahun.
Pada 1988, ia banting setir menjadi seorang wartawan. Pekerjaan inilah yang kemudian membalik roda kehidupannya.
Selama setengah dekade berikutnya, dia bekerja sebagai reporter dan editor di sebuah media properti yang dikendalikan langsung oleh Biro Konstruksi Chongqiang.
Pekerjaan inilah yang kemudian memberikan andil besar kepada kehidupan Wu Yajin dan masa depannya sekarang ini. Di pekerjaan ini, ia mulai berkenalan dengan para pelaku usaha properti China dan juga pembuat kebijakan di sektor ini.
Semua ini memungkinkan Wu untuk mengumpulkan jaringan kontak industri yang hebat yang membantu meluncurkan karir cemerlang dalam pengembangan properti.
Jaringan dan ilmu itulah yang kemudian memantapkan langkahnya untuk membuka bisnis di sektor properti. Dengan bermodal awal 10 juta yuan, ia percaya diri mendirikan perusahaan bernama Chongqing Zhongjianke Actual Property Co Ltd pada 1995.
Namun entah dengan pertimbangan apa, nama itu kemudian berubah menjadi Longfor Homes. Booming sektor properti yang sedang terjadi di China saat itu membuat usahanya berkibar.
Meskipun dia tidak memiliki pengalaman dan ilmu pengembangan bisnis properti, pada saat itu, pembangunan proyek perumahan yang dilakukannya dianggap sukses besar di Chongqing.
Itu tak hanya terjadi karena kualitas konstruksi semata, tapi pemandangan, perlengkapan, dan manajemen properti bagus yang dihasilkan oleh perusahaannya.
Tak hanya di kota kelahirannya, bisnis properti Wu Yajun bahkan semakin berkembang ke sejumlah kota besar di China seperti Chengdu , Beijing , Shanghai , Changzhou , dan Dalian.
Longfor diketahui telah menciptakan produk-produk residensial dan serba guna seperti Yunhe Music, Royal Lake, Guangnian, Platinum Island, dan lainnya. Sejak 1998, Longfor telah mengembangkan lebih dari 1.200 proyek yang mencakup general luasan properti terbangun lebih dari 230 juta meter persegi.
Longfor telah berhasil menjual lebih dari 950 ribu unit properti. Hingga 2005, penjualan perusahaannya sudah mencapai nilai 2,12 miliar. Kinerja itu membuat perusahaan didirikan Wu Yajun secara konsisten masuk dalam peringkat 10 besar pengembang di China berdasarkan kekuatan komprehensif selama 13 tahun berturut-turut.
Meskipun proyek Longfor diterima dengan baik oleh pelanggan dan perusahaan memiliki arus kas baik, Wu tidak mau mengembangkan bisnisnya dengan tergesa-gesa dan serampangan.
Ia merasa sadar dengan risiko yang dihadapinya. Sebaliknya, dia mengerjakan berbagai proyek untuk mendapatkan pengalaman.
Strateginya berhasil. Hanya dalam waktu 15 tahun Wu berhasil mengubah Longfor dari sebuah perusahaan kecil menjadi nama besar di industri ini. Keberhasilan itu membuat kekayaannya terus melesat hingga menjadi kaya raya seperti sekarang ini.
Meski kaya raya, kehidupan Wu sejatinya cukup tertutup. Ketertutupan itu yang membuatnya selalu menerapkan prinsip ‘tiga tidak’; tidak mau tampil di TV, tidak ada wawancara dan tidak ada tanda tangan.
Ketika ditanya mengapa dia tidak menonjolkan diri, Wu hanya tersenyum dan berkata: “Tidak ada yang perlu saya bicarakan. Saya hanya orang yang fokus pada bisnis saya sendiri,” katanya seperti dikutip dari situs web china.org.cn.
Dengan prinsip itulah, ia kini berhasil membuktikan bahwa perempuan bisa berhasil di sektor yang secara tradisional didominasi oleh laki-laki.