Basuki Koreksi Usul Anggaran IKN Rp26 T: Bukan Hanya Pemeliharaan
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengoreksi ucapannya yang disalahartikan mengenai usul suntikan dana Rp26 triliun untuk Otorita IKN.
Ucapan yang dimaksud adalah saat dirinya Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI pada Rabu (21/8). Pria yang juga merupakan plt kepala OIKN itu meminta tambahan duit untuk melanjutkan garapan di ibu kota baru.
“Saya sudah sampaikan (usul tambahan anggaran), tapi di-quote di DPR agak beda. Bukan hanya pemeliharaan,” tegas Basuki selepas Proptech Conference & Expo di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (23/8).
“(Melainkan untuk) pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada sekarang, termasuk pembangunan feeder-feeder, kami usulkan Rp26 triliun untuk OIKN. Nanti kita bagi, mana yang harus diselesaikan PU (PUPR) sekarang, mana yang harus dibangun baru,” jelasnya.
Berdasarkan Buku II Nota Keuangan 2025, OIKN tak mendapat anggaran yang banyak tahun depan. Belanja Otorita IKN hanya dianggarkan naik Rp100 miliar, yakni dari Rp400 miliar ke Rp500 miliar.
Sementara itu, Kementerian PUPR dijatah Rp75,6 triliun di tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto. Jumlah ini turun drastis dibandingkan Outlook 2024 yang diperkirakan mencapai Rp164,6 triliun.
Dengan kata lain, duit PUPR susut 50 persen lebih atau sekitar Rp89 triliun di 2025. Padahal, Basuki mengatakan pihaknya tengah mengebut infrastruktur dasar di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
“Sekarang sudah masuk sana (di luar KIPP), sekarang investor sudah masuk ke sana. Kayak BCA yang kemarin groundbreaking ke-7, BCA dan Intiland itu sudah masuk di (kawasan) 1B dan 1C,” jelasnya.
“Ini kita lagi siapkan (infrastruktur dasar di luar KIPP), minimum paling lambat 2025 sudah kita mulai,” tandas Basuki.
Di lain sisi, Basuki memamerkan bagaimana kinerja PUPR selama kepemimpinannya.
Ia mengatakan fokus PUPR sekarang adalah kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. Tiga hal itu menjadi kunci dari pembangunan infrastruktur yang digarap Kementerian PUPR.
“Presiden (Joko Widodo) sekarang melihat pembangunan di PU, beliau sudah senyum saja. Karena dulu PU dikenal dengan pembangunan beton-beton,” pamer Basuki saat memberi sambutan.
“Sekarang saya kira kalau kita lihat embung di IKN sudah tidak kelihatan lagi itu namanya concrete-concrete (beton) yang dibangun di embung, karena itu ditutup dengan rumput dan (beton) sebatas tinggi muka air. Ya, tidak boleh di atas muka air ada beton. Kalau di atasnya ada jembatan beton harus (ditutup) dengan lee kuan yuw (tanaman) atau apa,” tuturnya.
Basuki menegaskan tidak ada lagi bangunan yang dibiarkan telanjang selama ia memimpin PUPR. Begitu pula dengan tampilan proyek-proyek di IKN Nusantara.
“Di IKN tidak ada sejengkal pun tanah yang terbuka (atau) telanjang. Ada orang telanjang di kamar mandi,” seloroh Basuki disambut gelak tawa.
(skt/agt)