Zulhas Ungkap 40 Persen Produk Impor Tak Bayar Pajak: Kebobolan Banyak
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan 40 persen produknya penting tidak membayar pajak lantaran tak tercatat secara resmi di Indonesia (ekonomi bawah tanah).
Ia menegaskan tak tercatatnya produk impor itu adalah hal yang ilegal. Ia menilai bisa menghambat Indonesia menjadi negara maju.
“Salah satu hambatannya itu adalah kita kenal dengan ekonomi bawah tanah. Pak Menteri UKM Teten mengatakan hampir 30 persen-40 persen kita itu di pangsa pasarnya apa yang disebut dengan ekonomi bawah tanah,” ucap Zulhas dalam acara Discussion board Koordinasi Pengawasan Kegiatan Perdagangan di Lodge Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8), melansir detikfinance.
“Artinya, di situ, kalau kata kami ilegal. Kalau ilegal, negara enggak punya, enggak dapat pajak,” imbuhnya.
Tak ayal, rasio pajak Indonesia lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Padahal, jika semua produk impor tersebut masuk jalur resmi, hal itu bisa menambah penerimaan negara dan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi 7 persen-8 persen.
“Bayangkan 30 persen itu, besar sekali. Tax ratio itu bisa naik. Pajak baru, bukan nambah orang yang sudah bayar pajak. Itu pengaruhnya akan berubah. Kalau kita tumbuh 7 persen-8 persen banyak yang kita kerjakan,” jelasnya.
Ia pun membandingkan dengan negara maju di Asia, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan. Menurutnya, produk impor ilegal sulit masuk di ketiga negara itu.
“Coba bandingkan kalau kita kirim ke Korea Selatan, jangan berharap itu terjadi, tidak mungkin. Lalu menjadi negara maju. Coba kalau kita mengirim barang kita melalui jalan tidak resmi ke China, tidak mungkin. Nanti bisa menjadi negara maju. Jadi kalau rumah kita diterima, kita kebobolan banyak, bagaimana kita bisa maju?” dia bersikeras.
Di samping itu, Zulhas mengklaim Indonesia sudah memiliki modal untuk menjadi negara maju. Hal ini bisa dilihat dari negara perdagangan yang surplus selama 51 bulan berturut-turut.
“Saya di APEC ketemu sama Menteri Perdagangan China. Dia bilang, Excellency Hasan, kami punya knowledge lengkap, Indonesia punya semua persyaratan untuk menjadi negara maju, sumber daya alamnya, sumber daya manusianya. Pendek kata, seluruh persyaratan kita punya. Dan terbukti kita 51 bulan perdagangan kita surplus terus. Dengan segala kekurangannya kita masih surplus 5 persen,” tuturnya.
(del/sfr)