Sejarah Kapal Arco Ardjuna, Penampung Minyak Mentah RI 50 Tahun Lebih
Jakarta, CNN Indonesia —
Kapal Floating Garage and Offloading (FSO) Arco Ardjuna milik Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Jawa Barat Utara (PHE ONWJ) resmi berhenti beroperasi usai lebih dari 50 tahun menampung minyak mentah dan fuel Indonesia.
Common Supervisor PHE ONWJ Muzwir Wiratama mengatakan FSO Arco Ardjuna telah menjadi bagian penting dalam sejarah operasional PHE ONWJ serta menjadi saksi perkembangan industri minyak dan fuel di Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang diberikan oleh seluruh kru yang telah menjaga dan mengoperasikan FSO Arco Ardjuna dengan baik selama lebih dari lima dekade,” kata Muzwi, dikutip dari Di antaraRabu (14/8).
FSO Arco Ardjuna mulai beroperasi sejak 1972 dan telah menampung dan menyalurkan minyak mentah sekitar 1,28 miliar barel. Kapal yang dikenal sebagai FSO terlama yang beroperasi di dunia ini telah 4.350 kali melakukan lifting minyak .
Kapal ini memiliki panjang 142,6 meter dan lebar 48,2 meter, dan berbobot 153.202 ton. Berjarak sekitar 95 km dari Jakarta, kapal penampung minyak mentah tersebut memiliki kapasitas penyimpanan terpasang sebesar satu juta barel.
Sebelum meninggalkan lapangan lepas pantai di Laut Jawa, FSO Arco Ardjuna melakukan lifting minyak mentah terakhir ke kapal tanker MT. Luck Dalia XLVIII milik Pertamina World Transport (PIS) pada Rabu kemarin.
Sebanyak 200 ribu barel minyak mentah produksi PHE ONWJ tersebut akan diangkut menuju Kilang Plaju di Palembang, Sumatera Selatan.
Setelah itu, FSO Arco Ardjuna akan dibawa ke Bintan, Kepulauan Riau untuk dibersihkan tangki penyimpanannya.
Perannya akan digantikan oleh FSO Ardjuna Prima yang akan mulai beroperasi pada September 2024. Dalam masa transisi, tugas FSO Arco Ardjuna s diambil alih oleh Transient Garage Tanker (TST) MT. Seaborne Petro.
(fby/sfr)